kievskiy.org

Untuk Lawan Covid-19, 268.381 APD Didistribusikan ke RSP Fakultas Kedokteran PTN dan PTS

Petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) siap merawat pasien Covid-19.
Petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) siap merawat pasien Covid-19. //ANTARA FOTO /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah merealokasi anggaran hingga Rp 405 milyar untuk memperkuat Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Fakultas Kedokteran (FK) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Sekretaris Ditjen Dikti Paristiyanti Nurwardani mengatakan, realokasi anggaran tersebut antara lain diimplementasikan dalam bentuk Alat Perlindungan Diri (APD). Total APD yang didistribusikan sejumlah 268.381. Bentuknya antara lain face shield, masker medis, sarung tangan medis, 16 set PCR, dan reagen test.

Paris mengatakan, apa yang dilakukan oleh Ditjen Dikti merupakan salah satu upaya membantu masyarakat melalui FK dan RSP, baik di PTN dan PTS untuk melawan Covid-19. Dengan bantuan tersebut, diharapkan mengurangi dampak pandemi ke masyarakat.

Baca Juga: Breaking News: Update Kasus Virus Corona Indonesia Minggu 14 Juni 2020, Total 38.277 Positif

"Bantuan APD ini memang menjadi upaya Ditjen Dikti secara bersama-sama dengan perguruan tinggi menanggulangi pandemi. Hal ini juga menjadi bentuk nyata peran pemerintah yang telah hadir untuk masyarakat, dalam melawan Covid-19,” kata dia dalam siaran persnya, Minggu 14 Juni 2020.

Ia mengatakan, penyediaan APD ini dilakukan untuk memperkuat tenaga kesehatan yang menjadi pejuang utama dalam menghadapi wabah ini. APD ini disebar ke 34 provinsi di Indonesia melalui perguruan tinggi.

Baca Juga: New Normal, Pangandaran Belum Menerima Kunjungan Wisatawan Rombongan

Menurut Paris, pihaknya akan terus memantau distribusi bantuan berupa APD yang dilakukan oleh Ditjen Dikti agar tepat sasaran. Sampai saat ini, menurutnya, 23 FK PTN dan 13 RSP PTN serta lebih dari 10 PTS yang menerima bantuan juga telah membantu penyaluran ke RSUD terdekat di wilayahnya.

Salah satu PTN telah menerima bantuan adalah Universitas Padjajaran (Unpad). Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Setiawan, APD merupakan alat yang sangat penting untuk melindungi para tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan para pasien. Di awal pandemi Covid-19, RS PTN merasa kesulitan dalam ketersediaan dan pengadaan.

Baca Juga: Bima Arya Tuangkan Kisah Perjuangan Melawan Covid-19 dalam Buku, Ungkap Momen yang Mengoyak Hati

"Alhamdulillah berkat bantuan dari Kemdikbud bisa diatasi keterbatasan APD tersebut. Tidak kurang dari enam kali bergelombang pengirimannya dan tercatat hingga 66.500 item, berupa hazmat cover all suite, masker bedah dan N95, face shield, kacamata pelindung, sarung tangan, dan sepatu. Pengadaan APD sangat krusial untuk mencegah penularan kepada tenaga kesehatan dan juga penularan dari tenaga kesehatan kepada orang di sekitar," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa APD tersebut tidak hanya untuk RSP Unpad, tetapi juga didistribusikan ke RSHS sebagai RSP Utama FK Unpad, RSUD di Jawa Barat sebagai RSP Jejaring FK Unpad, RSGM dan laboratorium pemeriksaan Covid-19, baik di RSP Unpad maupun di Lab BSL3 Lab Sentral Jatinangor.

"Terima kasih sekali lagi kepada pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang mempunyai terobosan untuk membantu ketersediaan APD ini bagi kami," tuturnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat