kievskiy.org

Harga Gabah Naik, Petani Asal Majalengka Ungkap Harapannya

Petani tengah menjemur gabah hasil panen di ruas jalan Kadipaten-Pagandon, Majalengka, Jawa Barat.
Petani tengah menjemur gabah hasil panen di ruas jalan Kadipaten-Pagandon, Majalengka, Jawa Barat. /Kabar Cirebon/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah petani menyambut baik kenaikan ­harga gabah Rp20.000 dari setiap kuintal walaupun kenaikan gabah tersebut tidak begitu signifikan. Kenaikan harga gabah mulai terjadi sejak lima hari terakhir.

Menurut sejumlah petani, harga gabah awalnya hanya Rp450.000 per kuintal. Harga tersebut bertahan cukup lama sejak usai panen rendeng hingga beberapa hari lalu.

Kini, walaupun sudah memasuki musim panen kedua, harga justru mengalami kenaikan menjadi Rp470.000 per kuintal.

“Sekarang mah mulai naik. Tiga hari lalu, baru menjual 2 kuintal, harganya sudah Rp470.000 per kuintal. Mudah-mudahan ke depan harga bisa naik lagi,” ungkap Ende, petani asal Jatitujuh, kepada kontributor ”PR” Tati Purnawati, Senin 11 Juli 2022.

Baca Juga: BI akan Terbitkan Rupiah Digital, Uang Tunai Terancam Dihapuskan?

Apalagi, menurut dia, saat ini menjelang musim kemarau. Saat kemarau, harga bia­sanya naik akibat banyak petani yang membiarkan sawahnya tidak ditanami ka­rena tidak adanya pasokan air dari saluran irigasi. Air yang ada difokuskan untuk mengairi lahan bawang ­merah.

Hal senada disampaikan Aep petani lainnya yang telah memanen sebagian areal sawahnya di Blok Te­galsoga seluas 500 bata. Dia bersyukur, tahun ini, walau masih musim panen, tapi terjadi kenaikan harga.

Tahun lalu, menurut Aep, harga murah berlangsung cukup lama hingga petani sulit menjual gabah kepada tengkulak, apalagi kepada warga sekitar yang biasanya bersedia membeli untuk ke undangan atau arisan.

“Sekarang mah jual gampang, harga juga naik. Mudah-mudahan ke depan bisa mencapai lebih dari Rp600.000 seperti tahun-tahun sebelumnya," ungkap Aep.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat