kievskiy.org

Curhat Nelayan di Muaragembong, Banyak Kapal Besar yang Tangkap Ikan Pakai Pukat Harimau

Nelayan Muaragembong berdiskusi dengan Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Pantai Bungin Muaragembong.*
Nelayan Muaragembong berdiskusi dengan Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Pantai Bungin Muaragembong.* /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Para nelayan di pesisir Muaragembong Kabupaten Bekasi mengeluhkan banyaknya kapal besar yang turut mencari ikan di perairan dangkal.

Selain membuat tangkapan nelayan berkurang, mereka pun merusak lingkungan karena menggunakan pukat harimau.

Keberadaan kapal besar itu telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Tidak hanya satu, nelayan menyebut ada lebih dari 50 kapal besar yang saban hari berjejer di perairan dangkal Muaragembong.

"Kalau satu (kapal) kali. Nah ini banyak banget, 50 kapal ada kali. Itu juga ada masih sisa satu kapal masih keliatan," kata Bada (40), ketika ditemui di Pantai Bungin, Muaragembong, Rabu 20 Juli 2022.

Baca Juga: Muaragembong Rusak karena Kapal Pengguna Pukat Harimau, Nelayan: Zaman Bu Susi Mereka Enggak Berani

Bada mengatakan, kapal-kapal besar itu biasanya sudah memasuki perairan Muaragembong sejak malam hingga siang hari. Tidak jarang, mereka pun memasuki perairan dangkal yang menjadi tempat nelayan mencari ikan.

"Bayangin aja, itu kapal-kapal diemnya deket ke pantai. Itu bisa jarak lima kilometer dari pantai, berarti kan sekitar tiga mil. Bahkan pernah sampai dua kilometer dari pantai, itu kan deket banget," ucap dia.

Akibat banyaknya kapal besar tersebut, para nelayan terpaksa mencari titik lain untuk mengambil ikan. Beberapa nelayan terpaksa melaut lebih jauh agar bisa mendapat ikan.

"Jadinya ya kami mah dapatnya sisaan kapal," ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat