PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) tahun ini lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya.
Dari Januari hingga Juli 2022 ini tercatat di Jabar terdapat 24.000 kasus DBD, sedangkan pada tahun 2021 dengan rentang bulan Januari-Desember mencapai 23.000 kasus.
Total kasus DBD Jabar tahun 2022 periode Januari-Juli 24.192 dengan 224 kematian. Kota dengan kasus tertinggi yaitu Kota Bandung dengan 3.936 kasus, Kabupaten Bandung 2.777 kasus, Kota Bekasi 1.910 kasus, dan Sumedang 1.425 kasus.
Kota dengan Kematian Tertinggi tahun 2022 yaitu kabupaten bandung 37 kematian, Kota Tasikmalaya 22 kematian, Kabupaten Sumedang dan Kota Sukabumi dengan 13 kematian.
Total kasus DBD Jabar tahun 2021 periode Januari-Desember 23.959 dengan 212 kematian. Kota dengan kasus tertinggi yaitu Kota Bandung dengan 3.743 kasus, Kota Depok 3.155 kasus, Kabupaten Bogor 2.220 kasus, dan Kota Bekasi 2.006 kasus.
Kota dengan Kematian Tertinggi tahun 2022 yaitu kabupaten bandung 24 kematian, Kota Cimahi 22 kematian, Kabupaten Bogor 22 Kematian dan Kota Tasikmalaya dengan 21 kematian.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar dr Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan, peningkatan kasus DBD di Jawa Barat dikarenakan adanya perubahan iklim dari musim hujan ke musim kemarau (Musim Pancaroba) sehingga pertumbuhan nyamuk DBD meningkat.
"Masih kurangnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di masyarakat dimana kebersihan lingkungan di masing-masing rumah kurang diperhatikan dan tidak dilaksanakannya PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) sehingga nyamuk bisa berkembang di lingkungan rumah dan menyebabkan kasus DBD meningkat," katanya.