kievskiy.org

Gencarkan Penggunaan Kendaraan Listrik, Pemprov Jabar Ajukan Pembangunan SPKLU

Ilustrasi mobil listrik.
Ilustrasi mobil listrik. /Reuters/Soe Zeya Tun

 
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah menginventarisir kebutuhan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Saat ini di Jabar baru terdapat 47 SPKLU dan 29 SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum). 

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar Ai Saadiyah Widaningsih mengatakan, bidang ESDM melakukan pemetaan SPKLU lalu menyesuaikan dengan roadmap yang dibuat oleh PLN. Di lapangan ternyata banyak juga swasta yang turut membangun SPKLU. 

"Jadi akhirnya pemetaan itu penting untuk melihat blank spot di mana saja yang harus kita siapkan infrastrukturnya," kata Ai pada Kamis, 22 September 2022.

Baca Juga: 3 Bukti Baru Dugaan Reza Arap Selingkuh dari Wendy Walters, Kepergok Berduaan di Kamar hingga Ribut Besar

Ai mengatakan, untuk pengembangan infrastrutur SPKLU Jabar bekerja sama juga salah satunya adalah dari UNDP dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK). Dari seluruh Indonesia ada tiga provinsi yang menjadi percontohan. Salah satunya Jawa Barat, pihaknya mengusulkan tujuh SPKLU baru. Namun untuk jumlah ajuan tersebut belum disetujui.

"Usulan itu di antaranya di Kota Bandung kemudian karena kebanyakan itu yang sudah banyak terbangun di wilayah Utara Bekasi, kita akan mengisi blank spot ke selatan seperti Pangandaran karena pak gubernur ingin kembangkan wilayah turis, kemudian di Jabar Selatan seperti Sukabumi dan kawasan Rebana," ujarnya.

Sementara untuk SPBKLU permasalahannya untuk kendaraan bermotor itu belum ada keseragaman dari baterainya. Hal itu yang mereka dorong ke DJK agar ada standarisasi dari baterainya sehingga SPBKLU di mana pun bentuknya akan sama. Jadi kendaraan motor baterai merek apapun juga bisa melakukan di manapun. 

Baca Juga: Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik, Mulan Jameela: Mengatasi Masalah dengan Masalah

Pemetaan dan usulan SPKLU maupun SPBKLU tersebut, kata Ai, dikarenakan pemerintah provinsi berkomitmen tahun depan akan memulai penggunaan kendaraan listrik dan juga mendorong masyarakat menggunakan kendaraan listrik.

"Tentunya kita harus memastikan bahwa mereka bergerak ke mana pun itu sudah tidak ada masalah," ujarnya. 

"Satu hal yang bisa harus informasikan juga kepada masyarakat bahwa penggunaan kendaraan listrik itu adalah perjalanan well plan. Jadi dia SPKLU ini tidak linear dengan SPBU begitu, tidak perlu sebanyak SPBU karena sebenarnya kan dia bisa di rumah dicharge gitu ya. Jadi akan berbeda, ini hanya  transisi habit, mudah-mudahan kita  sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat juga sudah semakin paham ada perbedaan kultur dari penggunaan kendaraan fosil kepada listrik," tuturnya melanjutkan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat