kievskiy.org

Terkait Jaring Apung di Cirata, Komisi II DPRD Cianjur Studi Banding ke Pangandaran

KOMISI II DPRD Kabupaten Cianjur saat studi bunding ke Pangandaran didamping Anggota Komisi II DPRD Pangandaran,Plt Kadis Kelautan,Perikanan dan Ketahanan Pangan Pangandaran,Pembudidaya Ikan Jaring Apung meninjau lokasi Keramba Jaring Apung Pantai Timur Pangandaran.*
KOMISI II DPRD Kabupaten Cianjur saat studi bunding ke Pangandaran didamping Anggota Komisi II DPRD Pangandaran,Plt Kadis Kelautan,Perikanan dan Ketahanan Pangan Pangandaran,Pembudidaya Ikan Jaring Apung meninjau lokasi Keramba Jaring Apung Pantai Timur Pangandaran.* /Pikiran-rakyat.com/Muslih Jerry

PIKIRAN RAKYAT - Semakin berkembangnya Keramba Jaring Apung (KJA) di Pantai Timur Pangandaran kini mulai dilirik oleh daerah lain sebagai perbandingan.

salah satunya dari Komisi II DPRD Kabupaten Cianjur yang melaksanakan Kunjungan Kerja ke Pangandaran sebagai bahan mengembangkan sumber daya yang ada di  waduk Cirata Cianjur, Kamis, 18 Juni 2020.

Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran Bambang Suyudono mengatakan telah menerima kunjungan kerja dari Komisi II DPRD Kabupaten Cianjur ke Pangandaran terkait permasalahan penggalian sumber daya alam hasil kelautan baik itu di air payau atau tawar.

 Baca Juga: Soal Surat Edaran DMI Terkait Salat Jumat Dua Gelombang, MUI Jabar Tegaskan Tidak Sah

"Mereka datang terkait pengembangan budidaya ikan dengan Keramba Jaring Apung (KJA) termasuk cara pengolahan," ungkapnya.

Menurutnya kebetulan ada salah satu anggota DPRD dari Cianjur Selatan menghendaki dukungan dan suport dari dinas untuk mengkonsep pengembangan ini,sebenarnya untuk Cianjur selatan itu sendiri sangat bagus bila digali potensinya.

"Itu baik untuk produksi penangkapan di nelayan atau bidang budidayanya," tuturnya.

 Baca Juga: Jumlah Peserta Terbesar di Dunia, Ini Sistem dan Tata Kelola Program JKN-KIS

Selanjutnya dalam menggali potensi kelautan dan perikanan itu tergantung dari kepala dinasnya karena Kepala Daerah itu mengijinkan dan tentu mensuport, juga tidak menggunakan anggaran APBD yang kecil tinggal kemauan dinas terkait berkordinasi dengan pihak provinsi, kementerian juga pusat.

"Intinya harus kreatif inovatif dan jemput bola, baru dinas kelautan bisa berjalan," lanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat