PIKIRAN RAKYAT - Sekelumit kisah pilu dibalik kehidupan mawar (bukan nama asli) warga Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya yang menjadi kebiadaban ayah tirinya sendiri.
Kamar berukuran 3×3 milik Mawar (bukan nama asli), menjadi saksi kesucian gadis yang kini berusia 15 tahun direnggut. Kamar itu pula yang menjadi saksi bisu betapa biadabnya bapak tirinya menggerayangi hingga merengut kesucian dirinya alih-alih memberikan perlindungan.
Kisah memilukan tersebut disampaikan Mawar dihadapan penyidik yang kini menangani kasusnya. Mawar mengaku, dirinya menjadi korban pemerkosaan serta pencabulan ayah tirinya sejak duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar.
Baca Juga: Jokowi Minta Daerah Tak Paksakan AKB Tanpa Perhatikan Penambahan Kasus Covid-19
Saat itu kata Mawar, sekitar pukul 04.00 WIB ketika ibunya Nur (40) berangkat kerja ke peternakan telur ayam, ayah tirinya tiba-tiba masuk kamar dan melakukan pemerkosaan.
“Kur dua kali (cuman dua kali, Red). Pas mamah angkat damel ka kandang, trus manehanna teh asup kamar abdi (Saat ibu berangkat kerja ke kandang ayam, lalu terduga pelaku, ayah tirinya masuk kamar dia),” ucap korban saat menjalani pemeriksaan lanjutan di ruangan PPA Satreksrim Polresta Tasikmalaya, Selasa 30 Juni 2020 siang.
Lalu saat setelah di dalam kamar, pelaku memegang kedua tangannya dengan keras dan memaksanya agar mau melayani nafsu bejatnya. Karena dirinya tidak mau, maka disitulah pemerkosaan ayah terhadap anak tirinya terjadi.
Baca Juga: Kondisi Masih Berubah-ubah, Presiden Jokowi: Kelola Krisis dengan Hati-hati
Padahal kata Mawar, saat itu ayah tirinya tersebut baru seminggu menikahi ibunya atau sekitar tiga tahun lalu, tepatnya bulan Agustus 2017.