kievskiy.org

Guru di Jabar Tak Fokus Mengajar, Terbelit Mengisi Aplikasi dan Berfoto

Ilustrasi guru.
Ilustrasi guru. /Antara/Novrian Arbi

PIKIRAN RAKYAT - Guru-guru di Jawa Barat merasa terbebani dengan tugas administratif untuk mengisi berbagai data di sejumlah aplikasi.

Data tersebut harus diisi harian, mingguan, dan bulanan. Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) wilayah Jawa Barat, Iwan Hermawan mengatakan, bagi guru yang masih muda, tugas tersebut relatif mudah dikerjakan.

Namun, bagi guru yang sudah mendekati masa pensiun, tugas administratif itu sulit dilakukan karena gagap teknologi.

Baca Juga: Masih Jadi Persoalan, Usulan Formasi Guru ASN PPPK dari Pemda Dinilai Belum Optimal

Adapun, beberapa data yang perlu diisi antara lain data aktivitas harian selama 450 menit melalui aplikasi TRK (tunjangan remunerasi kinerja) dan lapor indikator kinerja individu (IKI).

Keduanya diisi setiap minggu dan harus diunggah ke YouTube. Selain itu, guru harus mengisi review 360 GTK (guru dan tenaga kependidikan) bulanan, kuesioner kinerja GTK bulanan untuk menilai teman sejawat, dan presensi kehadiran harian.

Apabila tidak mengisi atau lupa mengisi presensi, akan mengurangi nilai kinerja.

Baca Juga: Cerita Guru TK di Lampung Dituding Sebagai Perempuan yang Terobos Istana: ke Jakarta Saja Belum Pernah

Guru pun harus memperbarui data pada aplikasi SIAP Jabar. Kewajiban-kewajiban mengerjakan data pada berbagai aplikasi tersebut harus dilakukan demi mendapatkan tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk guru pegawai negeri sipil Rp 1,75 juta per bulan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat