PIKIRAN RAKYAT - Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA) menginisasi pembangunan monumen Jenderal Sudirman di Kota Bogor. Monumen itu dianggap penting karena berkaitan erat dengan sejarah Kota Bogor. Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Minggu 5 Juli 2020.
Dedie menyebutkan, inisiasi itu disampaikan langsung oleh Ketua Yapeta, Tinton Suprapto dalam audiensi dengannya, Jumat 3 Juli 2020. Menurut Dedie, Pemkot Bogor menyambut baik usulan tersebut. Dalam waktu dekat, Pemkot Bogor akan melakukan kajian pembangunan monumen tersebut.
“Pak Tinton sebagai Ketua Yayasan PETA mengajak kita semua untuk mengingat kembali sebuah keputusan yang menurut beliau sangat penting dan sangat monumental untuk Kota Bogor. Jadi, Kota Bogor ditetapkan sebagai kota bersejarah PETA pada 1995. Kenapa penting, karena PETA ini menghasilkan banyak sekali tokoh bangsa, mulai dari Jenderal Sudirman, AH Nasution, Soeharto, ada 11 rata-rata menjadi KASAD atau Menteri. Pendidikannya di PETA,” ujar Dedie.
Baca Juga: Masalah Seat Belt, Volvo Recall 2,1 Juta Mobil di Seluruh Dunia
Menurut Dedie, penetapan Kota Bogor sebagai kota bersejarah PETA sudah tertuang dalam surat keputusan DPRD Kota Madya Daerah Tingkat II Kota Bogor nomor 3 Kep/DPRD/1995. Monumen Jenderal Sudirman tersebut bisa menjadi penguat bahwa tokoh-tokoh besar pembela tanah air lahir di Kota Bogor.
“Jadi ini dahsyat sekali, dan Yayasan PETA mengajak agar bisa memanfaatkan kondisi keberadaan Museum PETA sebagai daya tarik wisata Kota Bogor,” lanjut Dedie.
Menurut Dedie, usulan pembuatan Museum PETA patut diapresiasi. Dengan keberadaan Museum PETA, daya tarik wisata di Kota Bogor kedepannya menjadi lebih lengkap, terutama dalam hal edukasi pendidikan. Saat ini di Kota Bogor memiliki wisata edukasi pertanian, dan juga pendidikan ketentaraan.
Baca Juga: Jelang Villarreal vs Barcelona: Setien Tanggapi Isu Lionel Messi yang Akan Hengkang
“Jasa Jenderal Sudirman di Kota Bogor bisa diabadikan dalam bentuk monumen. Alangkah baiknya untuk melengkapi bukti sejarah Kota Bogor dibuat monumen,” kata Dedie.