kievskiy.org

Kepala Sekolah SMP Cimahi Kenalkan Cara Membatik Sederhana Gunakan Gutha Tamarin sebagai Perintang Warna

Guru di Kota Cimahi, Niken Apriani, memperlihatkan batik yang dibuatnya bersama para siswa.
Guru di Kota Cimahi, Niken Apriani, memperlihatkan batik yang dibuatnya bersama para siswa. /Pikiran Rakyat/ Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Kecintaan terhadap batik membuat seorang guru di Kota Cimahi, Niken Apriani, terus menebar semangat membatik kepada para siswa. Gebrakannya dalam teknik pewarnaan batik menggunakan serbuk biji asam atau disebut gutha tamarin membuat proses membatik jadi lebih mudah, aman, dan ramah lingkungan.

Sejak 2011, Niken menggunakan serbuk biji asam tersebut sebagai perintang pengganti malam panas. Teknik itu dikenalkannya kepada para siswa tempat dia mengajar Seni Rupa di SMPN 3 Cimahi.

"Sudah sejak 2011 saya perkenalkan gutha tamarin untuk perintang pengganti malam panas. Penggunaannya lebih aman dan ramah lingkungan tanpa bahan kimia," ujarnya, Senin, 21 November 2022.

Baca Juga: Warga Cimahi Ikut Rasakan Guncangan Gempa Cianjur, BPBD: Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

Kepala SMPN 13 Cimahi itu menjelaskan, gutha tamarin juga biasa digunakan pada proses membuat batik.

"Biasanya dipakai untuk pengental warna di pabrik garmen. Lalu saya coba sebagai perintang, cukup diganti mentega dan air akan mengental seperti gel. Hanya butuh plastik segitiga atau pipping bag sebagai pengganting canting," katanya.

Gutha Tamarin ditambah margarin untuk memberikan kandungan minyak, dimasukkan ke dalam plastik berbentuk kerucut serta bagian bawahnya diberi lubang kecil sehingga bisa digoreskan ke kain batik.

Niken yang menjadi guru sejak 1988 itu pernah mencoba berbagai bahan lain sebagai pengganti lilin panas. Mulai dari lem kayu hingga pengental warna atau manotex.

Baca Juga: PMI Konfirmasi 40 Anak Meninggal akibat Gempa Cianjur, Kemungkinan Bisa Bertambah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat