kievskiy.org

Gempa Cianjur Dianggap Azab, MUI Jabar: Jangan Beropini Begitu, Mari Kita Menolong

Dampak gempa bumi di Cianjur, MUI Jabar buka suara soal opini menyudutkan di masyarakat.
Dampak gempa bumi di Cianjur, MUI Jabar buka suara soal opini menyudutkan di masyarakat. /Pikiran Rakyat/BAMBANG ARIFIANTO

PIKIRAN RAKYAT - Gempa bumi Cianjur tak hanya menarik empati maupun simpati warganet. Namun, opini-opini lain seperti menilai bencana alam yang menewaskan 334 jiwa sebagai azab muncul, dinilai menyudutkan dan menambah duka warga Cianjur.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat pun menyayangkan munculnya opini tersebut dan meminta masyarakat untuk tidak memberikan penilaian berlebih terhadap bencana alam yang terjadi di Cianjur.

MUI justru mendorong warga untuk bersemangat dalam kebaikan menyalurkan bantuan bagi korban gempa di Cianjur.

Sekretaris Umum MUI Jawa Barat, Rafani Achyar, mengatakan, jangan menganggap bencana alam berupa gempa bumi tersebut sebagai azab dari Allah swt.

Baca Juga: Pengelola Bansos Korban Cianjur Terancam Hukuman Mati, KPK: Saya Ingatkan Kembali

“Jangan sekali-kali menyebutkan mereka ini adalah kelompok masyarakat yang sedang diazab Allah,” ucap Rafani dalam Acara Diskusi Gaspol Edisi II bertajuk “Jabar Gaspol Tanggap Bencana, Cianjur Pulih” di Hotel Citarum, Kota Bandung, Selasa 6 Desember 2022.

Menurut Rafani, hal ini tidak bisa dikategorikan sebagai azab. Melalui beragam bencana, Allah ingin memberi peringatan atau menampakkan kuasa-Nya.

"Banyak korban gempa Cianjur merupakan orang-orang saleh. Karena itu, jangan beropini jika bencana alam ini adalah sebuah azab,"ucapnya.

Untuk mengantisipasi opini masyarakat semakin menyebar, kata Rafani, pihaknya akan membuat surat edaran yang disebarkan MUI di daerah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat