kievskiy.org

Bersaksi di Mapolres, Santri yang Dituding Denny Siregar ‘Calon Teroris’ Mengaku Kaget dan Malu

Santri dalam kasus Denny Siregar datangi Mapolresta Tasik Guna memberikan kesaksian.
Santri dalam kasus Denny Siregar datangi Mapolresta Tasik Guna memberikan kesaksian. /Pikiran-rakyat.com/Asep M Saefuloh

PIKIRAN RAKYAT – Dua orang santri yang berada di dalam foto postingan Denny Siregar (DN), memenuhi panggilan Polresta Tasikmalaya, Selasa, 14 Juli 2020.

Mereka bersaksi dalam kasus laporan dugaan pelanggaran UU ITE yang dilakukan Denny Siregar, dengan  didampingi pelapor Pimpinan Ponpes Tahfidz Alquran Daarul Ilmi, Ustadz Ahmad Ruslan Abdul Gani.

“Jadi tadi kami hanya memenuhi panggilan sebagai saksi. Jadi saat ini sudah ada 5 santri yang menjadi saksi atas laporan terkait kasus DN. Besok yang tinggal satu orang lagi yang akan menjadi saksi yaitu yang pertama kali memberikan link  tentang postingan DN juga akan memenuhi panggilan,” ujar Ustadz Ruslan.

Baca Juga: Baru Saja Keluar dari Penjara, Mantan Kades di Tegal Kembali Ditangkap Polres Subang

Terang dia, tuntutan para santri tetap menuntut polisi bisa memanggil terlapor Denny Siregar agar diproses secara hukum, karena lokusnya (titik kejadiannya) ada di Kota Tasikmalaya.

Maka proses hukumnya harus di Kota Tasik, Jawa Barat.

“Itu keinginan dan tuntutan para santri. Dan juga bukti-bukti kita tak hanya UU UT. Tapi kita laporkan juga tentang pencemaran nama dan lainnya. Ini agar diproses dan memang jika terbukti maka harus dipidanakan,” terangnya.

Baca Juga: Buat Regulasi bagi Pelanggar Protokol Kesehatan, Jokowi: Sanksi Bisa Denda atau Tipiring

Dia menegaskan, para santri yang di posting di Fb oleh DN, itu di foto di Masjid Istiqlal  ketika momentum aksi bela Islam sejak 212, 411, dan 313. Di mana  momentum aksi tersebut bukan aksi politik tapi aksi bela Islam.

“Santri kita memang selalu diikutkan utuk setiap aksi bela Islam. Tapi santri kita ini saya ajak bukan untuk mengikuti aksi tapi justru untuk menyejukkan hati saat melakukan bela Islam dengan bacaan - bacaan Alquran," katanya.

Hal tersebut dibenarkan salah seorang santri yang wajahnya masuk dalam foto postingan DN, Agus Khoirul Anam (18) usai memberikan kesaksian .

Baca Juga: Kisah Eka Tjipta Widjaja, Konglomerat dengan Warisan Rp600 Triliun yang Diperebutkan Freddy Widjaja

Agus yang mengaku berasal dari Lampung itu mengaku sangat malu dan tertekan dengan tudingan DN yang menyebut dirinya sebagai ‘Calon Teroris’.

“Siapa yang mau dibilang calon teroris? Tak ada yang mau disebut seperti itu. Jelas saya sangat kaget saya dan malu," katanya.

Agus mengaku, awal dirinya  tahu ada di foto postingan DN dari beranda di Facebook teman-teman seperjuangannya di pondok. "Saya ada di foto itu di sebelah pojok kiri belakang,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat