kievskiy.org

Kasus HIV AIDS di Kota Sukabumi Didominasi Kaum LSL, Perlu Payung Hukum

Ilustrasi kasus HIV AIDS di Kota Sukabumi.
Ilustrasi kasus HIV AIDS di Kota Sukabumi. /Pexels/Cottonbro Pexels/Cottonbro

PIKIRAN RAKYAT - Komisi Penanggulangan HIV AIDS (KPA) Kota Sukabumi menyebut kelompok Laki-laki Seks dengan Laki-laki (LSL) berada pada posisi teratas dengan risiko tinggi terpapar HIV/AIDS.

Bahkan mereka disebut lebih berisiko ketimbang kelompok pekerja seks, waria, pengguna napza suntik (penasun), pasangan risti (homoseksual/lesbian), maupun kelompok-kelompok berisiko tinggi lainnya.

Data yang tercatat di KPA Kota Sukabumi setahun terakhir menyebut periode Januari sampai dengan November 2022, ada 157 kasus positif HIV/AIDS, adapun 77 di antaranya berasal dari LSL.

Sekretaris KPA Kota Sukabumi, Fifi Kusumajaya, menjelaskan, minimnya kesadaran kelompok LSL dalam melakukan pemeriksaan HIV/AIDS merupakan salah satu penyebab kelompok tersebut dikategorikan risiko tinggi dan penyumbang angka kasus positif HIV/AIDS terbanyak dalam empat tahun terakhir.

Baca Juga: 3.015 Ibu Hamil Terinfeksi HIV, Bagaimana dengan Bayinya?

Kasus positif tersebut juga baru terdeteksi setelah kelompok LSL melakukan pemeriksaan kesehatan atau hendak mendapat penanganan medis di rumah sakit.

Menurutnya, kesadaran melakukan pengecekan HIV/AIDS ini juga penting disadari oleh kelompok risiko tinggi lainnya.

"Jadi misalnya ketika kelompok-kelompok berisiko tinggi ini seperti LSL, mau dioperasi di rumah sakit, itu baru ketahuan karena kan langsung diperiksa. Tapi di luar itu, kalau tidak diperiksa, tentu kita tidak akan tahu. Bukan hanya LSL saja, tapi untuk kelompok-kelompok lainnya juga penting. Ini menjadi evaluasi kita di akhir tahun agar tahun depan bisa lebih aktif lagi sosialisasi," ungkap Fifi pada Selasa 20 Desember 2022..

Masih kata Fifi, upaya penguatan dari sisi regulasi juga terus dilakukan seperti menjalin komunikasi dengan DPRD Kota Sukabumi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat