kievskiy.org

Singgung Dana APBN Untuk Masjid, Ridwan Kamil Bahas Pembangunan Pura Agung Besakih dan Masjid Agung Jateng

Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem Bali
Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem Bali MariaHZ/Pixabay



PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat menjadi perbincangan netizen usai peresmian Masjid Al Jabbar pada 31 Desember 2022 lalu. Pasalnya, dana pembangunan masjid mewah yang menghabiskan Rp1 Triliun ini dapat digunakan untuk memperbaiki transportasi di Jawa Barat.

Salah satu netizen pun mengkritik soal dana APBN yang digunakan untuk membangun masjid, dan menyinggung soal wakaf. Lantas Ridwan pun mengunggah kritik tersebut di akun Instagramnya.

Sontak unggahan tersebut membuat Ridwan semakin menjadi perbincangan dan penuh kritik dari masyarakat karena dinilai tidak bijak dalam menerima kritikan.

Ia pun tampak memperbaiki namanya dengan mengunggah hasil kerjanya selama menjabat, ia juga membandingkan pembangunan Masjid Al Jabbar dengan beberapa rumah ibadah yang pernah dibangun.

Baca Juga: Perppu Cipta Kerja Tak Sesuai dengan Permintaan Buruh, Yusril Ihza Mahendra Ungkap Perintah MK

Salah satunya penataan Pura Agung Besakih di Bali yang menelan biaya Rp1 Triliun dan pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang yang menelan biaya Rp450 Miliar.

"Tentang APBN/APBD dalam membangun tempat ibadah sesuai aspirasi/urgensi/kebutuhan masyarakatnya masing2. Silakan dicermati dengan jernih. Hatur Nuhun." ungkapnya.

Menguntungkan Politik

Pengamat Tata Kota, Jejen Jaelani beranggapan pembangunan Masjid Al Jabbar sangat menguntungkan untuk membangun citra yang baik. Pasalnya dana sebesar Rp1 Triliun dapat digunakan untuk memperbaiki jalan dan membangun ruang publik yang dapat diakses masyarakat umum.

Jejen pun menyinggung soal citra dan identitas menangani pembangunan Masjid Al Jabbar tersebut.

"Tapi kita juga harus ingat di sisi pemerintah, saya kira secara simbolis, berkaitan dengan citra, berkaitan dengan identitas, kepentingan politik," katanya.

Baca Juga: Beredar Video Anak Minta Ibu Live Mandi 24 Jam, Netizen Minta Polisi Bertindak

Menurutnya, membangun masjid dapat menguntungkan, jika ditanya mengenai pencapaian yang dilakukan saat menjabat, dapat dengan bangga menyebutkan membangun tempat yang khas dan mudah untuk diingat.

"Kalau memperlebar jalan orang lain sudah melakukan, itu kan hal yang rutin, tapi kalau membangun sesuatu yang megah, yang terlihat, ketika ditanya prestasi bisa menyebutkan membangun masjid dengan anggaran Rp1 T, dengan desain berbeda," katanya.


"Itu kelihatan secara citra untuk penguasa untuk politisi itu menguntungkan, untuk pemerintah secara citra juga menguntungkan," jelasnya.

Karena di dalam kultur Indonesia yang mayoritas beragama Islam, lanjut Jejen masjid dianggap pusat kehidupan dan rumah ibadah yang penting.

"Sehingga kalo ada yang membangun masjid wah itu citranya pasti positif walau masih ada kritik dari beberapa pihak, tetapi pasti masih dinilai positif ketimbang membangun transportasi publik," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat