/photo/2023/01/09/3090813585.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Dinas Kesehatan Jawa Barat meningkatkan pengawasan terhadap kasus keracunan chiki ngebul dengan menetapkannya dalam status darurat medis, sejalan dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Buntut perkara tersebut, Dinkes akan menyiapkan surat edaran khusus.
Surat edaran itu akan dikirim kepada dinkes tingkat kabupaten/kota seiring dengan adanya kasus keracunan chiki ngebul di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi. Dinkes mendorong perangkat terkait di tingkat kabupaten/kota mewaspadai ancaman makanan berbahan nitrogen tersebut.
"Dinkes Jabar menyiapkan surat edaran khusus ke dinkes kabupaten/kota mengenai kewaspadaan makanan dengan nitrogen," kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana dalam keterangan tertulis Diskominfo Jawa Barat, Sabtu.
Baca Juga: Ramai Kasus Keracunan pada Anak, Warga Garut dan Ciamis Dilarang Konsumsi Ciki Ngebul
Dalam kasus keracunan chiki ngebul, Nina merinci di Kabupaten Tasikmalaya ada 24 anak mengonsumsi cikbul pada periode yang sama, empat di antaranya dinyatakan bergejala. Kemudian, enam anak lainnya sudah diobservasi di puskesmas dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Sedangkan satu anak lainnya sempat dirawat di RS SMC Tasikmalaya. Akan tetapi, saat ini sudah pulang ke rumah.
Selain di Tasikmalaya, kasus keracunan chiki ngebul di Kota Bekasi ada empat orang anak mengonsumsi makanan tersebut, satu di antaranya bergejala hingga harus dioperasi di RS Haji Jakarta Timur.
Baca Juga: Ibu-ibu Diduga Bikin Konten di Masjid Al Jabbar, Ridwan Kamil: Tolong Hargai Rumah Ibadah
Merespons kasus tersebut, Dinkes Jabar telah turun langsung menanggulangi keracunan chiki ngebul di dua daerah itu, yakni dengan menyebarkan informasi surat edaran kewaspadaan dari Kemenkes ke Dinkes kabupaten atau kota.