kievskiy.org

Pembangunan Underpass Dewi Sartika Depok Rumit, di Bawah Rel dan Saluran Irigasi

Peresmian Underpass Dewi Sartika, Depok, Jawa Barat
Peresmian Underpass Dewi Sartika, Depok, Jawa Barat /Pikiran Rakyat/Novianti Nurulliah

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono memastikan Underpass Dewi Sartika Kota Depok merupakan salah satu masterpiece hasil kolaborasi Pemprov Jawa Barat dengan Pemkot Depok. Adapun kolaborasi dalam pembangunan Underpass Dewi Sartika adalah pembebasan lahan oleh Kota Depok dan konstruksinya dari Pemprov Jabar.

Tak hanya itu, pembangunan Underpass Dewi Sartika termasuk kategori kompleks karena dibangun dibawah perlintasan kereta api dan saluran irigasi. Meski demikian, selama masa pelaksanaan konstruksi, operasional kereta api dan saluran irigasi tetap fungsional.

Demikian diungkapkan Bambang dalam laporannya pada peresmian Underpass Dewi Sartika Kota Depok, Selasa, 17 Januari 2023 sore kemarin.

Untuk diketahui, pembangunan underpass ini menghubungkan dua ruas jalan, yaitu Jalan Dewi Sartika (jalan provinsi) dan Jalan Margonda Raya (Jalan Kota Depok). Pembangunan dilaksanakan pada tahun anggaran 2022 dalam waktu pelaksanaan selama 11 bulan dengan biaya konstruksi sebesar Rp113,68 miliar, kontraktornya yaitu Nindya Karya.

Baca Juga: Petani Kembangkan Anggur Khas Kabupaten Bekasi: Buahnya Lebih Besar dan Lebih Manis

Sebagai gambaran umum underpas tersebut memiliki panjang penanganan 970 meter sementara panjang underpass 470 meter, lebar underpass 11 meter, lebar perkerasan 7 meter, jumlah lajur yaitu 2 lajur 1 arah dan kecepatan rencana 40 km/jam.

“Pembangunan jalan pendamping sepanjang 385 meter, untuk mengakomodir akses masyarakat sekitar underpass. Latar belakang dari pembangunan underpass ini adalah frekuensi kereta api yang melintas setiap ± 2 menit sekali yang seringkali menimbulkan antrian macet di perlintasan. Di sisi lain volume kendaraan yang melintas di jl. Dewi sartika, mencapai 2.400 kendaraan/jam,” ucap Bambang.

Terkait kompleksnya pembangunan, karena dibangun dibawah perlintasan kereta api dan saluran irigasi. Selama masa pelaksanaan konstruksi, operasional kereta api dan saluran irigasi tetap fungsional. 

Baca Juga: Kasus Keracunan Sekeluarga di Bekasi, Polisi: Mengarah pada Pembunuhan Berencana

Konstruksi  menggunakan 1013 pile dan didukung 6 pompa dengan kapasitas masing-masing 300 m3/jam untuk penanganan sistem drainase di dalam underpass.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat