kievskiy.org

Angka Kemiskinan Turun, Guru Besar Unpad Minta Pemprov Jabar Fokus 4 Hal Berikut

Ilustrasi kemiskinan.
Ilustrasi kemiskinan. Antara/Aprillio Akbar

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah warga miskin di Jawa Barat berkurang. BPS Jabar menyebutkan, perubahan jumlah warga miskin Jabar yang turun itu terjadi pada periode Maret-September 2022. Jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 4,05 juta orang, menurun sebanyak 17.360 orang dibandingkan Maret 2022.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof Arief Anshory Yusuf mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperkuat sejumlah strategi agar fenomena positif penurunan angka kemiskinan Jawa Barat yang turun sebesar 17.360 orang pada Maret-September 2022 lalu berlanjut konsisten.

Prof Arief Anshory mengatakan, penurunan kemiskinan sebesar 17 ribuan orang di Jawa Barat paling besar dibandingkan provinsi lain disebut tergolong wajar. Pasalnya jumlah penduduk miskin di Jabar tercatat masih kedua terbesar setelah Jawa Timur sebanyak 4,07 juta orang.

“Penurunan kemiskinan ini (Maret 2022-September 2022) hanya minimal dan harus dilihat dalam konteks yang lebih panjang,” kata Prof Arief Anshory, Kamis 19 Januari 2023.

Baca Juga: Muncul Fenomena Mandi Lumpur di TikTok, Tayangan Eksploitasi Kemiskinan yang Kerap Ditonton Banyak Orang

Menurut dia, sejumlah program inisiatif Gubernur Jabar Ridwan Kamil seperti Petani Milenial, One Pesantren One Product, hingga kebijakan penetapan struktur skala upah bagi buruh hingga upaya menurunkan jumlah desa tertinggal harus ditunggu secara jangka panjang untuk melihat dampak positifnya.

"Secara teori, strategi sektor ketenagakerjaan seperti struktur skala upah yang lebih adil tentu akan berdampak pada penurunan kemiskinan apalagi kemiskinan Jabar banyak di perkotaan. Tapi apakah strategi ini sudah bekerja dan berdampak terhadap penurunan kemiskinan, kembali harus dibuktikan. Fakta tidak adanya desa tertinggal tentu membantu penurunan kemiskinan, tapi harus dilihat dinamikanya,” tuturnya.

Dia menilai jika strategi penurunan angka kemiskinan bisa terus terjadi, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus fokus pada strategi pengentasan kemiskinan di perkotaan. Pasalnya, masyarakat yang paling terdampak krisis Covid-19 dan belum pulih secara ekonomi paling parah terjadi di perkotaan.

“Apa yang harus dilakukan? Fokus ke strategi di perkotaan, kemiskinan di Jabar itu di perkotaan, juga the hardest-hit karena krisis Covid dan belum pulih krisis kemiskinannya,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat