kievskiy.org

Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi yang Ditemukan Tewas dengan Mulut Penuh Busa

Ilustrasi keracunan. Ibu dan Anak Meninggal Karena Keracunan di Bekasi, Ada Indikasi Pembunuhan?
Ilustrasi keracunan. Ibu dan Anak Meninggal Karena Keracunan di Bekasi, Ada Indikasi Pembunuhan? /Gutife/Pixabay/ Gutife/Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT – Kisah satu keluarga di Bekasi mengalami keracunan hingga menyebabkan sejumlah orang tewas tengah menghebohkan publik. Pasalnya dalam satu keluarga yang berjumlah lima orang mengalami keracunan usai mengonsumsi kopi, dan ditemukan tewas dalam posisi tergeletak dengan mulut penuh busa.

Satu keluarga di Bekasi tersebut mengonsumsi kopi mereka di sebuah rumah kontrakan di Wilayah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi pada Kamis, 12 Januari 2023 lalu. Dalam peristiwa tersebut tiga orang yang terdiri dari AM (40), RAM (23), dan MR (17) meninggal dunia, sedangkan dua korban lainnya yakni NR (5) dan MDS (34) masih hidup dan langsung dilarikan ke rumah sakit RSUD Bantargebang, Kota Bekasi.

Awalnya peristiwa tersebut dinilai adalah keracunan pada umumnya, namun setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan terkuak fakta baru bahwa hal tersebut merupakan pembunuhan berencana. Adapun pelaku pembunuhan tersebut adalah orang terdekat para korban.

Pada Kamis, 19 Januari 2023 kemarin, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran mengungkap bahwa ada tiga pelaku yang terlibat pembunuhan di Bantargebang. Fadil menyebut tidak menutup kemungkinan para pelaku akan bertambah.

Baca Juga: Buntut Keracunan Cikbul, Disdik Kabupaten Bandung Minta Perketat Pengawasan Jajanan di Sekolah

“Ada tiga pelaku, yaitu Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin,” ujar Fadil, dikutip dari Antara.

Mirisnya, Wowon merupakan suami salah satu korban yang tewas. Dalam kasus ini dia memiliki peran sebagai otak pembunuhan dan pemberi dana. Sedangkan Solihin berperan dalam mencari rumah kontrakan, membeli, meracik, dan memberikan racun pada korban. Lalu Dede berperan dalam memeli kopi dan menggali lubang untuk mengubur korban-korbannya.

Polisi temukan zat aldicarb di TKP

Saat melakukan penyelidikan, pihak kepolisian menemukan zat aldicarb di dalam kopi yang dikonsumsi oleh para korban. Dari hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) yang diambil di dapur dan bekas muntahan korban, ditemukan zat kimia.

“Labfor mengatakan bahwa muntan (di TKP) tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun, yaitu aldicarb,” ujar Fadil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat