kievskiy.org

Rumah Seorang ODGJ di Sumedang Nyaris Ambruk, Kakak Kandung Mohon Bantuan Pemerintah

 Salah seorang keluarga Dase (41) warga Lingkungan Bojong Ragadiem, Kelurahan Kota Kulon, Kec. Sumedang Selatan, sedang memperlihatkan kondisi rumah Dase yang rusak berat dan nyaris  ambruk, Minggu, 26 Juli 2020.
Salah seorang keluarga Dase (41) warga Lingkungan Bojong Ragadiem, Kelurahan Kota Kulon, Kec. Sumedang Selatan, sedang memperlihatkan kondisi rumah Dase yang rusak berat dan nyaris ambruk, Minggu, 26 Juli 2020. /Pikiran-rakyat.com/Adang Jukardi

PIKIRAN RAKYAT - Keluarga Dase (41) warga Lingkungan Bojong Ragadiem RT 03/RW 07, Kelurahan Kota Kulon, Kec. Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, meminta perhatian sekaligus bantuan Pemkab Sumedang dan aparatnya.

Pasalnya, rumahnya tidak layak huni bahkan nyaris ambruk.  

Tak hanya rumahnya saja yang nyaris ambruk, Dase pun tak menerima bantuan apa pun dari pemerintah.  Padahal, Dase warga kurang mampu.

Baca Juga: Tidak Terawat, Tugu Bersejarah Aksi Heroik Divisi Siliwangi di Kabupaten Tasikmalaya Nyaris Roboh

Selain tak mempunyai BPJS Kesehatan, juga  tidak mendapat bantuan sosial sehubungan Dase terkena gangguan jiwa.

“Dulu saya sempat merenovasi rumah  itu.  Akan tetapi,  karena sudah sangat lama sehingga rusak lagi. Bahkan kerusakannya tambah parah. Kalau tidak segera diperbaiki, bisa-bisa ambruk. Oleh karena itu, saya sebagai keluarganya memohon perhatian dan bantuan pemerintah. Harapan saya, ada semacam bedah rumah,” ujar kakak kandung Dase, Didin Nurdiansyah (53)  di Lingkungan Bojong Ragadiem, Kel. Kota Kulon, Minggu, 26 Juli 2020.

Menurut dia, rumah yang didiami Dase bekas rumah orang tuanya. Rumahnya  setengah tembok berukuran 42 meter persegi, Kondisinya sudah lapuk dimakan usia.

Baca Juga: Bersiap Revitalisasi Pasar, Lokasi Relokasi untuk 831 Pedagang Pasar Umum Sukawati Tengah Disiapkan

Gentingnya  banyak yang bocor. Atap dan kayu-kayunya pun sebagian besar lapuk. Kondisi  rumahnya sekarang sudah miring, sehingga atap depan dan bagian lainnya ditopang kayu supaya tidak ambruk.

Yang lebih memprihatinkan lagi, posisi rumahnya di pinggir bahkan menghadap Sungai Cipeles. Apabila ada banjir (siklus) lima tahunan, rumah Dase pasti kebanjiran sampai sepinggang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat