kievskiy.org

488 Pria Pelaku LSL di Cianjur Positif HIV AIDS, Dinas Kesehatan: Kemungkinan Masih Banyak

Ilustrasi HIV AIDS.
Ilustrasi HIV AIDS. /Pexels.com/Towfiqu barbhuiya

PIKIRAN RAKYAT – Sebanyak 488 pria pelaku Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Cianjur dikonfirmasi positif mengidap HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, 168 orang sedang menjalani pengobatan, 320 orang tidak berobat, dan 21 orang meninggal dunia.

Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur Yusman Faisal menyebut jumlah tersebut dapat bertambah karena masih banyak pria yang melakukan hubungan seks menyimpang tetapi menutup diri.

“LSL yang terdata ini yang sudah membuka diri dan bersedia menjalani tes, kemungkinan masih banyak lagi LSL di Cianjur, karena ini data LSL yang sudah membuka diri, menjalani tes, dan positif pengidap HIV/AIDS,” kata Yusman Faisal di Cianjur pada Jumat, 10 Maret 2023.

Sedangkan untuk jumlah pasti pria pelaku LSL di Cianjur, Yusman Faisal mengakui pihaknya belum memiliki data pasti, tetapi dia memastikan jumlahnya lebih dari ratusan orang. Lebih jauh, dia mengatakan Dinas Kesehatan Cianjur akan memfasilitasi pria pelaku LSL yang mau membuka diri dan menjalani tes.

Baca Juga: Apakah HIV Bisa Menyebar Lewat Darah yang Dibuang Sembarangan? Simak Penjelasan Dokter

Senada dengan Dinas Kesehatan, Sekretaris Komisi Penanggulan AIDS (KPA) Cianjur, Hilman, menyebut estimasi kasar jumlah pria pelaku LSL di Cianjur lebih dari seribuan orang dan 488 di antaranya sudah dipastikan mengidap HIV/AIDS.

“Mereka yang sudah membuka diri menuturkan jumlah LSL di Cianjur cukup banyak, namun mereka tidak berani menyebut angka, sedangkan data yang muncul hanya sedikit dibandingkan data asli yang belum terungkap,” kata Hilman menjelaskan.

Hilman menjelaskan upaya mencegah penambahan jumlah pelaku seks menyimpang harus melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat umum. Dia juga menambahkan perlunya pembinaan dan pencegahan sejak dini agar anak tidak salah bergaul.

“Kami akan melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah agar siswa menjauhi perbuatan yang dilarang agama dan norma kehidupan, karena dari perilaku tersebut, mereka dapat tertular penyakit yang belum ada obatnya dan berakhir pada kematian,” kata Hilman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat