kievskiy.org

Gedung Sate: Ruang Interaksi Pemerintah dan Masyarakat

RIDWAN Kamil saat menjadi narasumber dalam Talkshow Virtual bertajuk 'Jejak Arsitektur Gedung Sate: Dulu, Kini, Nanti' di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 29 Juli 2020.
RIDWAN Kamil saat menjadi narasumber dalam Talkshow Virtual bertajuk 'Jejak Arsitektur Gedung Sate: Dulu, Kini, Nanti' di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 29 Juli 2020. /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR


PIKIRAN RAKYAT
- Di usianya yang menginjak 100 tahun pada 27 Juli 2020, Gedung Sate tidak hanya menjadi simbol perjuangan dan pemerintahan yang menyimpan nilai-nilai historis Jawa Barat (Jabar), tetapi juga ruang publik yang dapat diakses masyarakat umum.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Talkshow Virtual bertajuk 'Jejak Arsitektur Gedung Sate: Dulu, Kini, Nanti' di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 29 Juli 2020, mengatakan, pihaknya sudah mencanangkan Gedung Sate sebagai destinasi wisata dan terbuka untuk umum.

"Gedung Sate akan menjadi destinasi wisata secara resmi. Akan dibuka bertahap. Agar orang tidak hanya menikmati bagian luarnya saja, tapi bisa ke dalam," kata Kang Emil.

Baca Juga: QRIS Diimplementasi di 1.000 Rumah Ibadah di Jabar untuk Mempermudah Ziswaf

Masyarakat umum nantinya dapat melihat kemegahan Aula Barat dan Aula Timur Gedung Sate.

Atau menyusuri puncak Gedung Sate dan melihat Gunung Tangkuban Parahu. Hanya ruang perkantoran yang tak dapat diakses dengan bebas.

Revitalisasi sejumlah spot di halaman Gedung Sate sudah dilakukan. Salah satunya taman depan dan belakang Gedung Sate.

Tujuannya supaya masyarakat dapat menyusuri jejak-jejak historis Jabar sekaligus berwisata.

Kang Emil menyatakan, sebelum revitalisasi dilakukan, pihaknya berkonsultasi lebih dulu dengan Bandung Heritage (Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung). "Ini (revitalisasi) sudah dikonsultasikan dengan Bandung Heritage, sehingga semua aman terkendali," ucapnya.

Baca Juga: 7 Fakta Kasus PS Store, Harta Putra Siregar Disita hingga Kerap Gaet Artis Kenamaan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat