kievskiy.org

Kabar Penobatan Putera Mahkota Harus Libatkan Pesantren, Miftah Faqih: Tidak Mesti

Sejumlah kerabat keraton dan abdi dalem mengantar jenazah Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menuju kompleks pemakaman Astana Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 22 Juli 2020.
Sejumlah kerabat keraton dan abdi dalem mengantar jenazah Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menuju kompleks pemakaman Astana Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 22 Juli 2020. /Antara/Dedhez Anggara

PIKIRAN RAKYAT - Dalam penobatan sosok penerus Almarhum Sultan Sepuh ke XIV PRA Arif Natadiningrat, kepada putera mahkota PR Luqman Zulkaedin tidak mesti melibatkan peran dari Pondok Pesantren.

Hal ini diungkapkan salah satu pengasuh Pondok Pesantren Benda Kerep Cirebon, Miftah Faqih kepada Pikiran Rakyat.com Kamis 30 Juli 2020.

"Soal penobatan penerus sultan Keraton Kasepuhan, tidak usah bawa-bawa nama pesantren, kalau untuk kerjasama dengan pesantren silahkan saja," kata Miftah.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Asal Jatinangor Dinyatakan Sembuh, Kepulangannya Dijemput Aparat Desa

Kerjasama yang dimaksud Miftah, seperti menjaga kondusifitas Kota Cirebon, serta mengembangkan potensi ekonomi dan religinya.

"Monggo bareng-bareng bangun Kota Cirebon, dengan mengembangkan ekonomi dan menjaga religinya, mengenai penobatan itu urusan keraton," tegas dia.

Miftah menjelaskan di setiap penobatan, biasanya dari pihak Keraton Kasepuhan Cirebon tidak mengaitkan Pondok Pesantren.

Baca Juga: Ibu Hamil 4 Kali Lebih Berisiko Terpapar Virus Corona, Pakar Beri Penjelasan

Akan tetapi, dirinya siap jika keraton mengajak kerjasama pondok pesantren di bidang apapun untuk kemaslahatan umat dan masyarakat Kota Cirebon.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat