kievskiy.org

Motif Pelaku Bunuh dan Mutilasi Mayat dalam Koper Merah: Pasangan Sesama Jenis yang Ribut Perkara 'Handjob'

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. /Pixabay/Publicdomainpicture

PIKIRAN RAKYAT - Pelaku pembunuhan yang memutilasi mayat dalam koper merah di Bogor, Jawa Barat, mengaku tak terima diminta melakukan 'handjob' oleh korban. Hal itu yang menjadi pemicu dia menghabisi nyawa teman serumahnya tersebut.

Polisi menyebut, tersangka kasus mutilasi mayat dalam koper berwarna merah berinisial DA (35) merupakan pasangan sesama jenis atau gay dari korban berinisial R (43). Keduanya telah tinggal seatap selama 4 bulan terakhir.

"Tersangka bertengkar karena diminta melakukan handjob oleh si korban. Terjadi pertengkaran, namun demikian kami masih melakukan pendalaman," kata Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Polisi Iman Imanuddin saat merilis pengungkapan kasus mutilasi itu di Mapolres Bogor, Cibinong, Sabtu, 18 Maret 2023.

Pihaknya juga akan mendalami mengenai dugaan penyimpangan seksual yang dialami oleh DA dengan melibatkan psikiater. "Sementara untuk pendalaman ke arah sana (gay) dalam bentuk kelainan psikologis dan lain-lain, kami akan lakukan pendalaman dengan psikiater," tutur Iman Imanuddin.

Baca Juga: Siasat Pelaku Mutilasi di Bekasi: Tutupi Bau Busuk Korban dengan Kopi Agar Tak Menyebar di Apartemen

Dia menjelaskan, pertemuan DA dengan R berawal dari R yang sering menggunakan jasa DA sebagai pengemudi taksi daring. "Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama-sama," ujar Iman Imanuddin.

Kemudian, tersangka DA dan R yang sudah tinggal bersama sekitar empat bulan di sebuah apartemen kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang, terlibat pertengkaran. Hal itu berakhir dengan DA membunuh R dengan menggunakan senjata tajam berupa pisau dapur.

Setelah itu, tersangka DA melakukan upaya mutilasi menggunakan alat gerinda. DA memisahkan bagian tubuh R dengan memotong bagian kepala dan kedua kaki.

"Karena ada rasa ketakutan menghilangkan mayatnya, kemudian tersangka menggunakan alat potong gerinda untuk memotong bagian kaki dengan bagian kepalanya," ujar Iman Imanuddin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat