kievskiy.org

Kasus Covid-19 di Garut Melonjak, Empat Orang Meninggal

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Reuters/Dado Ruvic

PIKIRAN RAKYAT - Temuan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut dalam satu pekan terakhir terbilang sporadis dan sangat mengejutkan. Hal ini diduga akibat tingginya mobilitas warga karena banyaknya pemudik dari kota yang datang ke Garut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Asep Surachman, menyebutkan dalam satu pekan terakhir pihaknya menemukan 80 kasus Covid-19. Dari 80 kasus tersebut, 4 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi kali ini menurutnya merupakan kasus terbesar sepanjang sejarah setelah tahun 2021-2022. Penyebaran virus Covid-19 di Garut menjadi sporadis usai libur lebaran pasca perayaan Idul Fitri 2023 karena banyaknya pemudik yang datang dari kota serta dibukanya secara bebas tempat wisata.

"Dari 80 kasus yang terjadi selama sepekan ini terdapat kasus kematian sebanyak 4 orang. Namun mereka yang meninggal memiliki komorbid terutama pada usia lansia," kata Asep pada Selasa, 2 Mei 2023.

Baca Juga: Kasus Penembakan di Kantor MUI: Sebelum Terjadinya Insiden, Enam Surat Dikirimkan oleh Warga Lampung

Disebutkannya, dalam kurun waktu 4 bulan selama 2023 ini, jumlah kasus Covid-19 secara keseluruhan di Garut mencapai 300 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, 19 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Menurut Asep, jika secara pandemi peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini sebenarnya masih terkendali. Terlebih bila dibandingkan dengan kejadian tahun sebelumnya yang jauh lebih tinggi.

Ia menyampaikan, virus yang menjangkiti warga Garut saat ini merupakan turunan dari omicron sub varian baru, XBB.1.16. Tingkat penularannya hampir sama dengan omicron akan tetapi tingkat keparahannya tidak terlalu bahaya.

Baca Juga: Imam Besar Masjid Nabawi Kritik Jemaah Indonesia Terkait Kebiasaan Selfie di Tengah Ibadah: Haram!

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat