kievskiy.org

Terungkap Penyebab Sampah Menggunung di Majalengka, DLH: Eskavator Sekarang Sering Mogok

Sekretaris DLH Majalengka mengungkapkan faktor penyebab menggunungnya sampah di wilayahnya beberapa pekan terakhir. Bukan karena kapasitas TPA yang bermasalah, namun eskavator dan operasional teknis yang bermasalah.
Sekretaris DLH Majalengka mengungkapkan faktor penyebab menggunungnya sampah di wilayahnya beberapa pekan terakhir. Bukan karena kapasitas TPA yang bermasalah, namun eskavator dan operasional teknis yang bermasalah. /Tati Purnawati/Pikiran-rakyat.com

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena sampah menggunung di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir. Diberitakan sebelumnya di Pikiran-rakyat.com, gunungan sampah terlihat di perbatasan Kecamatan Bantarujeg-Lemahsugih.

Teka-teki mengenai penyebab menggunungnya sampah di Majalengka mulai terungkap. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Majalengka, Nawawi menyampaikan bahwa kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Heuleut, Kecamatan Kadipaten sebenarnya masih sangat mungkin untuk menampung sampah tersebut.

Menurut Nawawi, dalam kesempatan diskusi bersama komunitas Obrolan Majalengka, menyebut kapasitas TPA Heulet diperkirakan masih bisa menampung sampah warga hingga 15 tahun ke depan.

Luas area TPA yang tersedia di Heuleut mencapai 7,2 hektare setelah adanya perluasan. Menurutnya, pemerintah tidak perlu melakukan penambahan atau perluasan TPA lagi. Dengan luas tersebut, DLH yakin lahan yang tersedia masih bisa menampung sampah hingga puluhan tahun ke depan.

Baca Juga: Pemkab Majalengka Akan Bangun Gedung Gelanggang Generasi Muda Tanpa Pakai Dana APBD 

Alat Angkut Bermasalah

Ia pun menceritakan, permasalahan utama dalam pengelolaan sampah di Majalengka terletak pada persoalan teknis pengangkutan. Eskavator dan armada sampah yang ada, saat ini kerap mengalami kerusakan. Selain itu, keterbatasan angkutan dan SDM menjadi penyebab lambatnya sampah untuk diangkut.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka itu memohon kepada pemerintah daerah untuk menyediakan tambahan armada sehingga persoalan sampah saat ini tidak terjadi lagi.

Perlu diketahui bahwa produksi sampah yang biasa diangkut oleh armada DLH mencapai 110 ton. Jumlah tersebut berasal dari sampah perkotaan dan sampah yang berasal dari sejumlah pasar di Majalengka seperti Cikijing, Maja, Majalengka, Rajagaluh, Jatiwangi, Leuwimunding, dan Prapatan.

Baca Juga: Viral Ayah Menangis Gegara Dibentak Anak di Acara Wisuda: 'Kulo Isin' 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat