kievskiy.org

Survei: Jawa Barat Toleran dan Antikekerasan

Ilustrasi kekerasan.
Ilustrasi kekerasan. /Pixabay/stux

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Rizka Halida, menuturkan secara umum Jawa Barat merupakan provinsi yang toleran dan anti kekerasan dalam kehidupan sosial dan keberagamaan.

Hal itu diungkapkan Rizka dalam Diseminasi Hasil Survei Nasional LSI: Kekerasan Ekstrem, Toleransi dalam Kehidupan Beragama di Jawa Barat di Kota Bandung, pada Kamis, 8 Juni 2023.

Menurut Rizka, berdasarkan survei yang dilakukan periode 16-29 Mei 2022, mayoritas masyarakat Jabar menolak kekerasan ekstrem oleh kelompok-kelompok tertentu.

Baca Juga: Jaksa Tuntut Sugeng Guruh Sopir Audi A6 4 tahun Penjara, Pengacara Ajukan Pembelaan

"Mayoritas masyarakat Jabar menolak kekerasan ekstrem, namun juga masih ada kelompok masyarakat yang mendukung kekerasan ekstrem, seperti ingin ikut berperang atas nama agama ke negara-negara konflik," kata Rizka dikutip dari keterangan Humas Jabar.

Rizka juga menyebutkan, dari hasil survei berdasarkan kelompok umur, kebanyakan responden yang setuju kekerasan ekstrem dengan alasan membela agama dari kalangan kelompok umur remaja. Sedangkan kelompok umur dewasa dan lebih tua lagi tidak setuju.

"Data dari kalangan remaja yang setuju kekerasan ekstrem atas nama agama bisa mencapai 45 persen, makanya perlu dijadikan catatan penting dan perhatian terutama dari pemerintah, bahwa potensinya ada," ujar Rizka.

Baca Juga: Daftar 17 Ketua DPD Parpol di Jawa Barat dan Posisinya Saat ini

Menyinggung tahun politik, Rizka menjelaskan bahwa pada 2019 tingkat intoleransi meningkat, tetapi tahun 2022 menurun. Namun perlu diwaspadai dengan potensi tersebut di tahun 2024 bisa naik kembali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat