PIKIRAN RAKYAT – Otak pembacokan Arya Saputra (16), ASR alias Tukul dituntut 7 tahun 6 bulan oleh jaksa penuntut umum (JPU) Pengadilan Negeri (PN) Bogor. Tuntutan JPU tersebut dinilai masih sangat ringan mengingat Tukul adalah eksekutor yang menghabisi nyawa remaja tak bersalah tersebut.
Sidang tuntutan Tukul itu digelar di PN Bogor pada Selasa, 6 Juni 2023 lalu. Seluruh keluarga Arya Saputra hadir menyaksikan eksekutor Tukul bakal dijatuhi hukuman.
Keluarga Arya Saputra pun berharap Tukul mendapatkan hukuman maksimal karena telah menghilangkan nyawa remaja yang sebelumnya bersekolah di SMK Bina Warga. Pihak keluarga juga meminta keluarga tersangka tak meminta keringanan hukuman untuk pelaku pembacokan itu.
Momen saat keluarga mengejar ibu dari Tukul beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah akun TikTok @watching.bogor pada Sabtu, 10 Juni 2023. Dalam video yang beredar, kakak dari Arya mengejar ibunda Tukul dengan membawa foto Arya.
Baca Juga: Kebakaran di Kanada: Kualitas Udara Memburuk, Kunjungan Pasien ke IGD Meningkat
Kakak kandung Arya Saputra, Ratih Permata histeris di hadapan ibu Tukul, sembari menunjukkan foto Arya semasa hidup dan foto Arya yang terbujur kaku dengan luka menganga di bagian leher. Ibunda Tukul yang dikerubingi keluarga hanya bisa menangis histeris sambil terus meminta maaf.
“Lihat sebesar luka adik saya, adik saya hilang nyawa, adik saya gak bisa hidup. Saya gak mau ibu minta keringanan, kalau bisa nyawa dibalas nyawa,” ujar kakak kandung Arya, dikutip dari Instagram @watching.bogor pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Ibunda Tukul nampak meminta ampun kepada keluarga korban. Namun permintaan ampunan dan keringanan tersebut tak diterima pihak keluarga Arya.
“Saya mohon ampun ya bu,” ujar ibunda Tukul.