kievskiy.org

Marak Perdagangan Manusia, BP2MI Minta Otoritas Daerah Curigai Warga yang Berangkat Kerja ke Luar Negeri

Ilustrasi perdagangan manusia.
Ilustrasi perdagangan manusia. /Pixabay/lamuk lamuk Pixabay/lamuk lamuk

PIKIRAN RAKYAT - Maraknya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau perdagangan manusia di Indonesia membuat pemerintah bekerja lebih keras, termasuk di daerah untuk lebih memperhatikan warganya ketika ada yang akan diberangkatkan untuk bekerja ke luar negeri.

Sekretaris Umum Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Rinardi, S.E., M.Sc. mengatakan, pemerintah di daerah bersama warga harus lebih peka jika terjadi tindakan perdagangan manusia.

"Kami punya misi, bagaimana memberikan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat, khususnya di desa-desa untuk tidak terjebak dalam tindak pidana perdagangan orang, yang namanya calo, mafia, atau bandar sekali pun itu punya banyak jalan untuk bisa mengiming-imingi masyarakat untuk merelakan keluarganya berangkat kerja ke luar negeri tanpa prosedur, coba bayangkan ketika ada orang datang ke kampung tidak dikenal, kebetulan warga sedang kesulitan ekonomi, kemudian diiming-imingi dengan pekerjaan yang gajinya besar dengan prosedur yang sangat mudah kemudian keluarga yang ditinggalkan diberikan uang lebih, umumnya mereka terpengaruh dan mau menerima tawaran tadi, kalau itu diterima berarti itu sudah masuk dalam sistem rezim yang kita maksud dengan tindak pidana perdagangan orang," ujar Rinardi di Salakawung, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Cianjur, pada Selasa, 13 Juni 2023.

Baca Juga: Pengakuan Menteri PUPR Soal TKA, Basuki Hadimuljono: Sudah Lama Saya Usulkan

Rinardi menuturkan, bagi para PMI yang bekerja tampa prosedur, secara tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup mereka, bahkan mereka akan diperdagakan kembali.

"Di sana pun dia diperdagangkan, dari satu majikan ke majikan lain, dengan masa kerja yang tidak jelas, waktu kerja pun bisa berjam-jam dalam sehari dan gajinya pun jauh dari layak," ucapnya.

BP2MI akan terus membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait hal itu, sehingga akan semakin sedikit bahkan tidak ada warga yang terjebak ke dalam praktik perdagangan manusia.

Baca Juga: Kisah 2 WNI yang Bertahan Jadi Mukimin di Makkah karena Dekat dengan Kabah

"Saat ini mungkin para pemain perdagangan orang ini sedang tiarap, karena kita tahu pemberitaan saat ini banyak terkait TPPO, karena saat ini Satgas TPPO di bawah kendali Kapolri, tapi mungkin begitu TPPO ini agak reda mereka main lagi, karena bagaimanapun juga mereka yang di desa itu cuma kelas teri, yang harus ditangkap ini bandarnya," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat