kievskiy.org

Orangtua Murid SD di Kuningan Tukar Sampah dengan Peralatan Sekolah

Warga membawa sampah anorganik dalam kantong plastik melintas depan bangunan Waste Mart SIKASEP, di lingkungan SDN Tugumulya 2, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Kamis, (15/6/2023). 150 orangtua murid menabung sampah di bank sampah unit (BSU) SDN Tugumulya 2, ditukar dengan peralatan sekolah.
Warga membawa sampah anorganik dalam kantong plastik melintas depan bangunan Waste Mart SIKASEP, di lingkungan SDN Tugumulya 2, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Kamis, (15/6/2023). 150 orangtua murid menabung sampah di bank sampah unit (BSU) SDN Tugumulya 2, ditukar dengan peralatan sekolah. /Pikiran Rakyat/Ajun Mahrudin

PIKIRAN RAKYAT - Setelah sukses menabung sampah untuk memenuhi kebutuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), warga DesaTugumulya, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, khususnya orangtua murid SDN Tugumulya 2, menabung sampah untuk ditukarkan dengan peralatan sekolah.

Mereka mengumpulkan sampah untuk ditukarkan dengan peralatan sekolah seperti buku
tulis, pulpen, dan peralatan sekolah lainnya. Sebelum ditukarkan dengan peralatan sekolah,
mereka menabung sampah di bank sampah. Tercatat dalam buku tabungan, rata-rata dihargai dengan nilai uang Rp2000 per kilogram sampah.

Enur (38), salah satu orangtua murid SDN Tugumulya 2, sebelumnya mengumpulkan
sampah di rumah untuk ditukarkan dengan peralatan sekolah. Ia mengaku beban biaya
sekolah anaknya ringan, lantaran tidak harus mengeluarkan uang langsung. Artinya cukup
mengandalkan uang hasil tabungan sampah di bank sampah unit sekolah tesebut.

Baca Juga: Pembacok di Warkop Bekasi yang Viral Dendam Gegara Sering Kena Bully Korban

Sebelum menukarkan sampah dengan alat tulis, ia mengumpulkan sampah dan menyetor ke
bank sampah. Sampah itu ditimbang oleh petugas bank sampah, dicatat dalam buku
tabungan. Jika membutuhkan peralatan sekolah, misalnya buku tulis, tinggal mengambil dari
tabungan sesuai kebutuhan membeli alat tulis di warung sampah atau Waste Mart SIKASEP.

Kepala Desa Tugumulya, Wahyudin, mengatakan menabung sampah di bank sampah itu
pengembangan dari bank sampah. Artinya bank sampah Desa Tugumulya membentuk Bank
Sampah Unit (BSU) SDN Tugumulya 2, berkolaborasi dengan pihak sekolah dan Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuningan.

Dia menambahkan, dalam pengelolaan sampah di bank sampah unit SDN Tugumulya 2
tidak jauh berbeda dengan pengelolaan di bank sampah desa. Bedanya, jika pengelolaan
sampah di bank sampah desa, umumnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan membayar
pajak, di BSU SDN Tugumulya 2 untuk memenuhi kebutuhan peralatan sekolah.

Baca Juga: Ratusan Hektar Daratan di Utara Jabar Hilang Akibat Abrasi

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkunagan Hidup (DLH) Kabupaten Kuningan, Wawan
Setiawan, melalui sekretaris dinas Eka Mulyawan menyebutkan, pengelolaan sampah dan
pengembangan bank sampah di Desa Tugumulya, selaras dengan upaya yang sedang
dilakukan oleh pihak pemerintah daerah dalam pengurangan sampah berdampak nlai
ekonomi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat