PIKIRAN RAKYAT - Massa atas nama Forum Solidaritas Dharma Ayu menyerukan untuk kembali menggeruduk Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Aksi unjuk rasa pun akan digelar lagi pada Kamis, 22 Juni 2023.
Dalam surat pemberitahuan yang beredar di media sosial, mereka mengklaim akan mengerahkan 10.000 orang dalam aksi tersebut. Forum Solidaritas Dharma Ayu juga mengatakan bahwa aksi itu merupakan jawaban atas tantangan yang dilontarkan oleh Pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.
"Pamflet yang menyatakan tantangan pada saat aksi damai Forum Indramayu Menggugat (FIM) yang secara tidak langsung menantang masyarakat Indramayu serta kaum muslim secara keseluruhan," tutur surat pemberitahuan yang beredar pada Rabu, 21 Juni 2023.
Selain itu, aksi tersebut juga bertujuan untuk merespons pernyataan Panji Gumilang mengenai Al-Qur'an. Pimpinan Al Zaytun itu menyebut, Al-Qur'an bukan kalam Allah SWT, melainkan karangan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tak Mau Emosional Soal Ponpes Al Zaytun
Ejekan Panji Gumilang
Beredar video Pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang mengejek massa aksi yang beberapa hari lalu menggeruduk pesantrennya. Dia bahkan menyebut para demonstran tidak memiliki nyali dan tidak bermodal.
"Hanya sayang, pendemo ini tidak terlalu besar nyalinya, omdo, omong doang. Ngomong 3.000, yang datang itu 60 persen tadi, artinya 30 orang, karena mencari susah, tidak punya koordinasi," tuturnya.
"Uang kopi gak punya, uang rokok apalagi, duit komo deui, nasi moal pieun. Lapor, hanya 30 pasang kaki. Oh iya itu agak banyak itu, yang baca salawat itu sewaan sekaligus selawatan. Jadi nyewa mobil dan alat-alat pengeras suara, dan yang selawat-selawat itu," kata Panji Gumilang menambahkan.
Dia mengatakan bahwa suara massa hilang, karena di sebelah depan pintu utara ada rombongan ribuan orang yang melantunkan Asmaul Husna. "Mungkin karena ada Asmaul Husna itu, gak nyampe (suara demonstran)," ucap Panji Gumilang.