kievskiy.org

PPDB Jabar 2023 Jadi Polemik, Mantan Kadisdik Dedi Supandi Ungkap Sempat Evaluasi untuk Perbaiki Sistemnya

Ilustrasi PPDB Jabar 2023.
Ilustrasi PPDB Jabar 2023. /Antara/M Agung Rajasa Antara/M Agung Rajasa

PIKIRAN RAKYAT - Polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Barat Tahun 2023 sedang bergulir di berbagai sekolah negeri. Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi menilai bahwa sejumlah upaya perbaikan sistem sudah dilakukan pada saat dirinya menjabat pada tahun lalu.

Dedi Supandi mengungkapkan sejumlah upaya itu terwujud, di antaranya penambahan kuota zonasi, merencanakan laman PPDB Jabar dan fitur lebih fungsional pada aplikasi Sapawarga.

Dedi Supandi yang menjabat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar itu, juga meyakini PPDB Jabar 2023 dengan sistem digitalisasi sudah mengalami sejumlah evaluasi penting yang terdiri dari hal-hal umum maupun teknis.

Dalam hal ini, regulasi PPDB Jabar 2023 sudah disesuaikan dengan kondisi geografi dan demografi masing-masing wilayahnya.

Baca Juga: PPDB Jadi Polemik, Sekolah Negeri Kabarnya Masih Ada yang Terima Siswa Padahal Kuota Terpenuhi

Bahkan, setiap daerah memiliki kondisi lokal yang membuat terjadinya perbedaan kuota mulai dari jalur prestasi, zonasi, hingga afirmasi untuk berlangsungnya PPDB Jabar 2023.

"Jadi, antara daerah yang banyak pegunungan dan perkotaan akan berbeda jumlahnya. Kuota prestasi, zonasi, afirmasi dalam suatu wilayah tertentu bisa saja berbeda," ujar Dedi Supandi dalam pernyataan lisan, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Minggu, 16 Juli 2023.

Dedi, lantas mencontohkan sistem PPDB yang selalu membuat SMKN 10 Kota Bandung tidak penuh mendapat siswa-siswi untuk jurusan Seni Karawitan, Dalang, dan Kesenian Tradisional.

Sedangkan, SMAN 3 Kota Bandung malah selalu melebihi kuota yang ditetapkan, bahkan perlu ada pembenahan untuk jalur prestasi di sekolah itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat