/photo/2022/11/17/2573294369.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Banyaknya keluhan yang muncul dalam pelaksanaan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) zonasi tengah menjadi sorotan banyak pihak. Tak sedikit wali murid yang membocorkan kecurangan-kecurangan yang terjadi ke media sosial.
Sistem PPDB zonasi yang dibuat demi pemerataan kualitas pendidikan, kini sarat akan pungli dan trik-trik licik. Pada akhirnya banyak masyarakat yang merasa dirugikan, apalagi masyarakat kalangan ekonomi bawah yang tak bisa mencari jalan pintas untuk menyekolahkan anak mereka di tempat yang baik.
Carut-marut sistem PPDB zonasi ini juga menjadi sorotan Ketua DPR RI Puan Maharani. Dalam keterangannya, Puan mendesak adanya evaluasi sistem tersebut oleh pemerintah demi mencapai tujuan awal saat sistem PPDB zonasi dibuat.
“Jika dilihat dari satu sisi, kejadian manipulasi data kependudukan ini terjadi akibat jumlah sekolah tidak berbanding lurus dengan jumlah calon peserta didik,” ujar Puan Maharani.
Baca Juga: Kata Ahli soal Jembatan Sodongkopo Pangandaran yang Disebut Ridwan Kamil Terkeren di Jabar
Puan lebih miris lagi ketika melihat banyak data kependudukan yang tak sesuai dengan informasi yang masuk dalam sistem PPDB zonasi. Muncul dugaan banyak masyarakat yang melakukan manipulasi data kependudukan.
Pemalsuan data kependudukan adalah upaya untuk memudahkan calon siswa dalam mendaftar sekolah dengan memanfaatkan kuota jalur afirmasi. Kendati demikian, kuota jalur yang ditujukan untuk siswa dengan ekonomi rendah ini, tetap dibatasi.
Kemendibudristek didesak segera melakukan evaluasi agar masyarakat, terutama calon siswa tak menjadi korban. Sementara itu, Kemendikbudristek juga diminta melakukan pengawasan ketat saat penerapan jalur afirmasi.
Baca Juga: AHY: Pemerintah dan BUMN Harus Berhenti Berhutang, Nanti Kena Jebakan