kievskiy.org

Gegara Foto Habib Rizieq Dibakar, Motif di Balik Pelemparan Bom Molotov di Kantor PAC PDIP Cileungsi

Tersangka kasus pelemparan bom molotov ke Kantor PAC PDI Perjuangan Cileungsi, Bogor, digiring ke Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Selasa 25 Agustus 2020.
Tersangka kasus pelemparan bom molotov ke Kantor PAC PDI Perjuangan Cileungsi, Bogor, digiring ke Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Selasa 25 Agustus 2020. /ANTARA/Bagus Rizaldi

PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian membongkar motif dibalik pelemparan bom molotov di Kantor PAC PDI Perjuangan di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Motif tersebut didapat dari keterangan masing-masing tersangka yang telah diamankan sebanyak tujuh orang. Para tersangka itu, ditangkap di empat lokasi di wilayah hukum Polres Bogor.

Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy, menyebut para pelaku pelemparan bom molotov beraksi sebagai ekspresi kemarahan karena foto Rizieq Shihab dibakar saat ada aksi massa di DPR, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 5 Peristiwa yang Terjadi 25 Agustus dari Tahun 1814 hingga 1989, Salah Satunya Gedung Putih Dibakar

"Keterangan masing-masing tersangka bahwa ini karena ada emosi dari masing-masing pribadi, atas adanya pembakaran foto di DPR, foto Habib Rizieq," kata dia, di Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Selasa 25 Agustus 2020.

Dia menjelaskan, proses penangkapan para pelaku dilakukan selama dua hari berdasarkan penyelidikan yang telah ditempuh. Alhasil, tujuh tersangka ditangkap serta barang bukti lain yang juga disita polisi.

Namun para pelaku yang terungkap itu hanya yang berkaitan dengan kasus pelemparan bom molotov di Kantor PAC PDI Perjuangan di Cileungsi, Bogor. Sedangkan kasus pelemparan itu terjadi di dua titik lainnya, yakni Kantor PAC PDI Perjuangan Megamendung, Bogor, dan Kantor Sekretariat PDI Perjuangan di Cianjur.

Baca Juga: Berakhir 31 Agustus 2020, Dispensasi Perpanjangan SIM Bakal Diperpanjang?

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi CH Patoppoi, mengaku masih mengumpulkan bukti-bukti lain untuk mencari titik terang keterkaitan tiga kasus pelemparan bom molotov itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat