kievskiy.org

Prevalensi Stunting Jabar Turun Signifikan, Pernikahan Dini Punya Pengaruh Besar

Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting. /Freepik/jcomp

PIKIRAN RAKYAT - Pangandaran menjadi pusat kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 rangkaian dan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023. Acara ini digelar di Alun-Alun Paamprokan Pantai Pangandaran.

Pada momen tersebut, permasalahan stunting di Jawa Barat menjadi sorotan, khususnya di Pangandaran.

Prevalensi stunting di Jabar pada tahun 2021 berada di angka 24,5 persen, sementara pada tahun 2022 turun menjadi 20,2 persen.

"Artinya ada penurunan yang signifikan. Jadi PR kita adalah 14 persen. Ternyata kita melihat kasus gizi anak yang cukup tinggi," kata Ketua TP PKK Jawa Barat Atalia Praratya Kamil.

Baca Juga: ASN Kemenperin dan Bea Cukai Kongkalikong di Kasus IMEI Ilegal, Catut Nama Insitutsi Tawarkan Jasa Buka Boklir

Tahun lalu, ada sekitar 5.500 kasus yang menjadi pekerjaan rumah bersama. Oleh karena itu, harus didorong sedemikian rupa, sehingga pada tahun 2023 angka bisa ditekan. Salah satunya adalah terkait pernikahan anak atau pernikahan dini. Ditekannya angka pernikahan dini berpengaruh besar terhadap masalah yang satu ini di Jabar.

"Tentunya perlu adanya penguatan kelembagaan, karena di beberapa daerah ada kenaikan angka kasus stunting," ujar Atalia.

Sementara Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, bahwa Pangandaran punya inovasi PATAS atau Pangandaran Tanpa Stunting.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Jawab Isu Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Jadi Cawapresnya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat