PIKIRAN RAKYAT – Masa jabatan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, akan selesai pada 5 September 2023. Selama masa tenggang menunggu hasil Pilkada Serentak pada November 2024, Gubernur Jawa Barat akan digantikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur.
Menurut Ridwan Kamil, Pj Gubernur yang akan menggantikannya selama masa tenggang akan tidur nyenyak karena tinggal melanjutkan program yang digagasnya.
“Kalau Pj Gubernur Jawa barat mah InsyaAllah duduk manis, tidur nyenyak kayaknya ya. Tinggal lanjutkan apa yang sudah kami reformasi. Sebutkan semua dimensi, semua dimensi sudah disentuh. Tidak perlu ada konsep baru,” kata Ridwan Kamil di Gedung DPRD Jawa Barat Kota Bandung pada Selasa, 2 Agustus 2023.
Gubernur Ridwan Kamil berharap, Pj Gubernur Jabar dapat menjaga ritme untuk mempertahankan prestasi yang sudah diraihnya.
Baca Juga: Panji Gumilang Tersangka, Fahri Hamzah: Kasus Al Zaytun Harus jadi Pelajaran Penting
“Sehingga Pj ini yang penting menjaga aja prestasi. Ibarat kayak Persib lah, kalau sudah juara mempertahankan aja enggak usah konsep baru. Supaya hasil lima tahun ini terjaga,” kata Ridwan Kamil.
Stunting Jawa Barat Masih yang Tertinggi
Di sisi lain, salah satu permasalahan yang dialami Jawa Barat adalah angka bayi stunting yang masih masuk kategori salah satu paling tinggi. Hal tersebut diungkap Wakil Presiden sekaligus Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting, Ma’ruf Amin.
“Lima provinsi dengan jumlah Balita stunting terbanyak adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sumatra Utara,” ujar Ma’ruf Amin pada saat Rapat Kerja bersama 12 Gubernur dari provinsi prioritas Kamis, 4 Agustus 2022 di Istana Wakil Presiden Jakarta.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan 2022, prevalensi stunting Jawa Barat merupakan tertinggi kedua setelah Jawa Tengah untuk wilayah Pulau Jawa.