PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan bahwa Pondok Pesantren Al Zaytun di Kabupaten Indramayu tidak akan dibubarkan, meski pemimpinnya, yakni Panji Gumilang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penistaan agama.
"Jadi (Pesantren Al Zaytun) tidak akan dibubarkan karena ada 5.000-an santri yang sedang belajar, dan mereka merupakan anak-anak bangsa yang berhak mendapatkan pelayanan akses pendidikan," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Jumat, 4 Agustus 2023.
Nantinya, Ponpes Al Zaytun pun akan dibina. Ridwan Kamil mengatakan Kementerian Agama akan mendampingi para pengajar di ponpes tersebut.
Kementerian Agama juga akan mengubah kurikulum yang sebelumnya diajarkan di dalam ponpes. Tujuannya, agar tidak ada materi ajaran yang menyimpang dari akidah agama, Pancasila, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga: Rekomendasi Air Fryer di Bawah 800 Watt Terbaik 2023, Hidup Sehat Kurangi Minyak Goreng
"Nanti kurikulum dan pengajar-pengajarnya akan didampingi dan dibina oleh Kementerian Agama RI untuk memastikan bahwa kurikulum, pola pikir, semua harus Pancasila, NKRI, yang menjadi kewajiban kita semua," ujarnya.
Pengelolaan Pesantren Al Zaytun pun dipastikan tidak akan diambil alih oleh pemerintah. Bangunan pesantren akan tetap ada, tetapi dengan manajemen yang baru.
"Pesantren bukan diambil alih, tapi akan dibina. Fisik bangunannya tetap ada, siswanya tetap belajar, tapi dengan kurikulum baru, pengajar baru atau yang lama, tapi sudah dibina dan tupoksi itu ada di Kemenag RI," ucapnya.
Baca Juga: Total 3 Laporan Pidanakan Rocky Gerung, Terbaru dari Kelompok Relawan Demokrasi
Harapan Ridwan Kamil
Ridwan Kamil mengatakan bahwa tugasnya dalam penanganan polemik Al Zaytun yang sempat heboh itu adalah menjaga kondusivitas dan memberikan informasi kepada masyarakat.