PIKIRAN RAKYAT - Beberapa Pemimpin Daerah di Jawa Barat memutuskan untuk mundur, karena mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2024. Demi menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR, mereka rela melepaskan jabatan mereka untuk memimpin daerah.
Sebut saja Bupati Karawang, Bupati Bandung Barat, dan Bupati-Wakil Bupati Purwakarta yang kompak mundur dari jabatan demi nyaleg. Berikut, Pikiran-Rakyat.com rangkum keputusan ketiga Pemimpin daerah itu untuk mundur.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana
Belum genap satu periode memimpin Karawang, Cellica Nurrachadiana mengajukan pengunduran diri karena menjadi caleg DPR. Surat pengunduran dirinya sudah disampaikan ke Kemendagri, dan saat ini masih menunggu jawaban.
Baca Juga: Polres Pangandaran Ungkap Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Salah Satunya Pelajar SMA
Periode Pemerintahan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh akan berakhir pada 2024. Seiring keputusannya untuk mundur, sang wakil Aep Syaepuloh pun akan menjadi pelaksana tugas (Plt) Bupati.
Akan tetapi, belakangan sempat beredar rumor yang menyebutkan bahwa pengganti Cellica Nurrachadiana adalah pejabat dari Provinsi Jawa Barat yang ditugaskan Gubernur Ridwan Kamil. Namun berdasarkan surat Gubernur Jawa Barat nomor 6202/00.03.02/Pemotda ke Menteri Dalam Negeri tentang usulan calon Penjabat (Pj) Bupati dan Wali Kota, tidak ada usulan calon pejabat untuk memimpin Karawang.
"Memang periode pemerintahan di Karawang belum habis tahun ini. Jadi kalau bupatinya mundur maka wakilnya akan menggantikan. Itu sesuai dengan aturan perundangan yang ada. Kita ikuti saja aturannya," kata Aep Syaepuloh, Senin 21 Agustus 2023.
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan
Selain Cellica Nurrachadiana, Hengky Kurniawan juga mundur dari jabatannya sebagai Bupati Bandung Barat. Dia memutuskan untuk mendaftar sebagai Caleg DPR pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Dampak El Nino Meluas, 13 Kecamatan di Kabupaten Bekasi Alami Kekeringan