PIKIRAN RAKYAT - Abrasi di Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa merupakan cerita lama yang kian lama kian mengerikan.
Kawasan Muaragembong di penghujung Sungai Citarum menjadi salah satu yang terparah, sampai-sampai diliput oleh media Singapura, Channel News Asia.
Desa Beting yang hampir habis dimakan abrasi laut menjadi sorotan utama mereka.
Baca Juga: Link Pengumuman UNNES: Hasil Seleksi Ujian Mandiri Bisa Dilihat Hari Ini
Sanusi (50) warga Beting bekerja sebagai nelayan harus pulang menuju rumahnya menggunakan perahu karena seluruh desa sudah terendam oleh banjir rob.
Dengan perahu kayu bermotor, ia melintasi rumah-rumah tua yang terbengkalai. Penghuninya kini hanya lumut dan jamur yang menetap di dinding-dinding kusam.
Perlahan bangunan-bangunan tersebut hancur dimakan bersama dengan perabot kayu yang remuk terendam genangan air rob.
Baca Juga: Ngaku untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari, Seorang Buruh Bangunan di Bali Nekat Bobol Toko Sembako
Banjir rob menggenangi Desa Beting dua kali dalam sebulan. Saat bulan mati dan purnama. Setiap rob tiba, desa itu terendam hingga satu meter dalamnya.