/photo/2023/08/31/1963239037.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Kebutuhan air di Majalengka untuk pengairan pertanian padi sudah mulai berkurang, karena petani di hampir semua wilayah sudah memanen padinya tinggal tersisa di tiga desa, masing-masing Desa Pangkalanpari, Sumber Kulon, dan Sumber Wetan, Kecamatan Jatitujuh .
Pasokan air Bendung Rentang menurut keterangan Pengelola Bendung Rentang Dedi Supiadi saat ini lebih banyak diperuntukan bagi areal pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon, karena wilayah Indramayu juga kondisi padi sudah besar serta sebagian sudah menjelang panen.
“Untuk Saluran Induk Sindupraja yang memasok air ke wilayah Indramayu kebutuhannya sudah mulai berkurang, yang masih tinggi sekarang kebutuhan untuk wilayah Cirebon, namun itu sulit terpenuhi karena sedimentasi lumpurnya tinggi sehingga air tersendat, butuh normalisasi untuk beberapa titik,” ujar Dedi.
Disampaikan Dedi untuk pasokan air ke wilayah Cirebon seharusnya bisa terpenuhi karena pasokan air ke wilayah Indramayu berkurang namun persoalannya di jaringan ke wilayah Cirebon masih banyak yang harus dinormalisasi.
Baca Juga: Jokowi Panggil Prabowo Subianto ke Istana
Pasokan air untuk Cirebon melalui Saluran Induk (SI) Gegesik sebesar 14,956 M³ per detik serta Saluran Sekunder Ujung Pule sebesar 2,320 M³ per detik.
“Itu yang masuk ke Kabupaten Cirebon dari BSD 1 Bondan total kurang lebih 17 meter kubik per detik,” kata Dedi.
Sementara total debit Bendung Rentang pada Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 9.00 WIB sebesar 70,420 m³ per detik, disalurkan melalui SI Sindupraja sebesar 38,558 m³ per detik, SI Cipelang sebesar 26,553 m³ per detik, disalurkan kembali ke Cimanuk sebesar 5,309 m³ per dtk.
Tingkat elevasi, 22,62 meter di atas permukaan laut (MDPL) serta Tinggi Muka Air 5,62 meter.