PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi mengusulkan hujan buatan untuk menangani polusi udara dan kekeringan. Modifikasi cuaca diyakini mampu mengatasi dua persoalan serius yang sejak beberapa pekan terjadi di Bekasi.
Penjabat Bupati Dani Ramdan mengataka bahwa modifikasi cuaca menjadi satu di antaranya sejumlah langkah yang dilakukan pihaknya untuk menangani polusi udara dan kekeringan. Usulan hujan buatan sendiri telah disampaikan para pemerintah pusat.
“Kami sudah kirim surat untuk hujan buatan, modifikasi cuaca. Tetapi memang sampai saat ini potensi awannya belum ada. Jadi nanti siapa tahu dalam satu dua hari ada awan yang berkumpul di samudra hindia dan pasifik, itu bisa kami manfaatkan,” ucap dia.
Selain itu, turut diusulkan proposal dana darurat untuk penanganan polusi dan khususnya kekeringan ke pemerintah pusat provinsi.
Baca Juga: Cak Imin Tiba di KPK, Siap Diperiksa Jadi Saksi Dugaan Korupsi di Kemnaker
Kekeringan
Berdasarkan laporan stasiun pemantau kualitas udara, kata Dani, kondisi udara di Kabupaten Bekasi masih dalam kategori normal. Meski dikepung ribuan pabrik di belasan kawasan industri, namun kualitas udara relatif baik.
Untuk itu, persoalan yang ini fokus untuk ditangani yakni kekeringan yang kian meluas. Selain modifikasi cuaca, pihaknya pun menerapkan skema sinergitas untuk menangani kekeringan. Setiap organisasi perangkat daerah diterjunkan untuk membantu warga yang terdampak kekeringan.
“Menyangkut kekeringan kami sudah membagi tugas. Kalau sebelumnya masih terpusat di BPBD sekarang semua perangkat daerah kami turunkan dengan sistem LO (liason officer). Jadi satu kecamatan terdampak akan ditangani oleh lima sampai delapan perangkat daerah untuk bisa melakukan upaya-upaya penanggulangan,” kata Dani.
Baca Juga: Gara-Gara Penumpang Cepirit: Pesawat di AS Mendarat Darurat, Petugas Kerepotan hingga 8 Jam