PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Bogor Bima Arya geram dengan tindakan semena-mena kepala sekolah SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor, Novi Yeni yang secara sepihak memecat guru honorer Mohamad Reza Ernanda.
Novi Yeni menuding Reza telah melaporkannya ke Inspektorat terkait dugaan tindak gratifikasi. Kepala sekolah SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor itu dinilai menerima pungutan liar (pungli) saat menjabat sebagai pemimpin.
Oleh karena itu Novi Yeni memecat Reza secara sepihak dengan alasan sang guru honorer tidak patuh pada pimpinan. Selain itu, sang kepala sekolah menilai bahwa Reza mengakses data pribadinya melalui WhatsApp.
Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya langsung turun tangan dan melakukan konfirmasi kepada Reza. Sang guru honorer dinyatakan bersih dari tudingan yang dilontarkan Novi Yeni.
Baca Juga: Warna Darah Menstruasi Isyaratkan Kesehatan Anda, Segera ke Dokter jika Temui 2 Warna Ini
Bima Arya kemudian mendesak sang kepala sekolah untuk membatalkan pemecatan Reza di sekolah tersebut. Sebaliknya, Bima justru memecat Novi karena sang kepsek terbukti menerima pungli.
Sang Wali Kota Bogor menyatakan akan melindungi warganya yang berani melapor praktik pungli yang terjadi di sekitar mereka. Bima Arya tak akan membiarkan korupsi terjadi selama dirinya memimpin kota tersebut.
"Saya akan lindungi pelapor, saya janji. Jadi jangan ada yang takut siapa pun di sini,” ujar Bima Arya.
"Percayakan pada wali kota, sampai detik terakhir saya jadi wali kota, saya akan berjuang untuk berantas korupsi dan pungli,” katanya menambahkan, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @bimaaryasugiarto, 14 September 2023.