/photo/2023/09/28/50100596.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Musibah kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Majalengka terus terjadi. Pada Kamis, 28 September 2023, kebakaran terjadi di tiga titik berbeda, masing - masing di Kecamatan Maja, Sindangwangi, dan Kadipaten.
Medan yang terjal di pegunungan dengan kondisi tebing yang curam disertai angin kencang cukup menyulitkan pemadaman yang dilakukan para petugas meskipun personel yang dikerahkan banyak.
Menurut keterangan Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka, Rezza Permana, kebakaran terjadi di beberapa tempat yakni di Blok Sabtu, Desa Heulet, Kecamatan Kadipaten.
Di tempat lainnya, kebakaran menimpa lahan dan hutan milik warga serta hutan pinus yang dikelola oleh Perum Perhutani yakni di Desa Cipicung, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.
Baca Juga: Jelang Setahun Tragedi Kanjuruhan, Saksi dan Korban Tuntut 4 Hal ke Pemerintah
Kebakaran mulai terjadi sekira pukul 9.45 WIB, berawal dari pembakaran lahan milik warga yang diduga akan membuka lahan untuk pertanian. Namun, karena cuaca panas dan angin berembus sangat kencang, api merembet ke tempat lain dan tidak terkendali.
Api membakar ilalang yang sebagian mengering di kawasan hutan pinus. Penyebaran api semakin cepat selain karena pepohonan yang mudah terbakar juga letupan api yang terbawa angin akhirnya membuat titik api baru.
“Personel yang turun cukup banyak, dari BPBD saja ada satu regu 12 personil karena persinil lain ditirunkan untuk menangani kebakaran di Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi. Ditambah kepolisian, TNI dan SatPol PP, tapi medannya curam, terutama cuaca panas dan angin yang lebih mempercepat penyebaran api menyulitkan kami melakukan pemadaman lebih cepat,” ucap Rezza.
Menurutnya, suhu udara di lokasi pemadaman mencapai lebih dari 36 derajat celsius, tidak ada sumber air serta pepohonan mengering. Upaya pemadaman lebih dilakukan dengan cara tradisional dengan membuat sekat bakar dan ketika api tidak berkobar tinggi dilakukan dengan cara menutup ujung api.