PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 113 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 150 orang lainnya mengalami luka-luka dalam kebakaran yang terjadi selama perayaan pernikahan di Provinsi Nineveh, Irak Utara, Rabu, 27 September 2023.
Wakil Gubernur Nineveh, Hasan al-Allaq, mengatakan bahwa 113 korban tewas telah dikonfirmasi, sedangkan sumber-sumber media resmi pemerintah menyatakan jumlah kematian mencapai 100 orang, dengan 150 orang mengalami luka-luka.
Selain itu, otoritas kesehatan Provinsi Nineveh melaporkan melalui kantor berita resmi Irak, INA, sebanyak 100 orang telah tewas dan lebih dari 150 lainnya mengalami luka-luka dalam kebakaran di sebuah gedung pernikahan di Al-Hamdaniyah.
Baca Juga: Terbukti Minta Duit ke Korban Begal, Anggota Polsekta Sukasari Mendekam di Rutan Polrestabes Bandung
Penyebab kebakaran
Di lain pihak, pertahanan Sipil Irak menyatakan bahwa laporan awal menunjukkan kemungkinan kembang api yang digunakan selama upacara tersebut menjadi penyebab utama terjadinya kobaran api yang menghantam aula acara tempat perayaan pernikahan tersebut berlangsung.
Dilansir dari Reuters, rekaman video yang diambil di lokasi kebakaran menunjukkan petugas pemadam kebakaran naik ke atas tumpukan reruntuhan dari bangunan yang terbakar untuk mencari mereka yang mungkin selamat.
Media pemerintah menyampaikan bahwa laporan awal menunjukkan bahwa bangunan tersebut terbuat dari bahan konstruksi yang sangat mudah terbakar, yang pada akhirnya berperan dalam terjadinya keruntuhan di gedung tersebut.
Baca Juga: Warga Bersorak Lihat Perundung Siswa SMP Cilacap Diringkus Polisi: Jagoan nih!
Hal ini juga menjadi faktor yang mempercepat penyebaran api dan menyebabkan gedung tersebut runtuh, yang kemudian mengakibatkan kematian 100 orang lebih dalam insiden tersebut.
“Kami melihat api berkobar, dan kami keluar dari aula. Beberapa berhasil melarikan diri, tetapi ada yang tidak beruntung terjebak di dalam. Mereka yang berhasil keluar juga mengalami luka-luka," kata salah satu korban selamat bernama Yohana Imad (34) saat menggambarkan momen ketika kebakaran tersebut berlangsung.