kievskiy.org

Pancaroba Bikin Daging Ikan di Sungai Cimanuk Majalengka Lebih Enak, Warga Raup Untung Besar

 Sejumlah warga Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka tengah menangkap ikan di Sungai Cimanuk desa setempat. Hasil tangkapan bisa diperoleh hingga puluhan kilo gram dengan harga jual tarusna ribu rupiah. Masa pancaroba menjadi berkah bagi pencari ikan karena ikan bertelur.
Sejumlah warga Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka tengah menangkap ikan di Sungai Cimanuk desa setempat. Hasil tangkapan bisa diperoleh hingga puluhan kilo gram dengan harga jual tarusna ribu rupiah. Masa pancaroba menjadi berkah bagi pencari ikan karena ikan bertelur. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Saban pancaroba dari kemarau ke musim hujan, warga Desa Pakubeureum, Kecamatan Kartajati, Kabupaten Majalengka, mendapatkan berkah karena bisa kembali mencari ikan di Sungai Cimanuk. Peralihan dari kemarau ke musim hujan adalah momen ketika ikan-ikan di sungai itu bertelur dan bergerak mencari arus sungai. Warga setempat menyebutnya 'mijah'.

Sejumlah ikan khas sungai tersebut di antaranya adalah tawes, tagih atau baung (hemibagrus nemurus), berod atau sili, nila, patin, lalawak, dan gabus. Ikan–ikan tangkapan tersebut beratnya bisa mencapai lebih dari 2,5-5 kg.

Pencari ikan sungai asal Desa Pakubeureum ada yang menangkap ikan dengan jala, ada pula yang menggunakan jaring ikan yang dibentangkan dari ujung ke ujung.

Menurut keterangan para pencari ikan seperti disampaikan Jumanta (58), Juanta (55), Udin (35), dan Wanta (50), mereka yang menangkap ikan menggunakan jaring biasanya sudah memasang jaring sekira pukul 16.30 WIB.

Baca Juga: Warga Dunia Turun ke Jalan Sokong Palestina, Narasi Perang Runtuh

Sekira 5 jam kemudian atau pukul 22.00 WIB, ikan sudah mulai masuk perangkap. Jaring yang telah dipasang ditarik ke darat untuk diambil ikannya. Setelah itu, jaring dipasang kembali dan akan diangkat ke darat pada pagi hari pukul 5.30 WIB.

Bagi yang menangkap ikan dengan menggunakan jala, mereka mulai terjun ke sungai pukul 9.00 WIB ketika ikan–ikan sungai tengah naik mencari arus sungai. Pencarian ikan dilakukan hingga sore hari, antara pukul 16.00-17.00 WIB. Satu orang penangkap ikan bisa memperoleh 25–30 kg dengan berat rata-rata setiap ikan di atas 1 kg

Para pencari ikan terjun ke Sungai Cimanuk menggunakan ban dalam bekas truk yang ukurannya cukup besar. Alat itu memudahkan mereka untuk bergerak dan membawa beban ikan serta perbekalan selama berada di sungai. “Kalau ke sungai mencari ikan hampir seharian, sampai sore, jadi otomatis membawa air minum dan makanan," sebut Jumanta.

Menurutnya, warga yang terjun ke sungai cukup banyak. Bisa belasan orang. bahkan puluhan orang. Ketika lapar atau kehabisan bekal, mereka biasanya mendarat dan membakar ikan di pinggir sungai. Setelah itu, semua kembali terjun ke sungai.

Para penangkap ikan biasa berlayar mencari ikan hingga sejauh 3 km ke arah hulu sungai. Jarak sejauh itu bisa menghasilkan ikan puluhan kilogram. Hasil tangkapan dijual kepada masyarakat setempat atau ke luar desa dan warung nasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat