PIKIRAN RAKYAT - Bendung Rentang di Jatitujuh, Kabupaten Majalengka mulai Rabu 1 November 2023 akan dilakukan pengeringan sebagai upaya pemeliharaan saluran serta membuang endapan lumpur selama satu tahun, pasokan air ke wilayah Indramayu dan Cirebon secara otomatis akan terhenti.
Menurut keterangan Pengelola Bendung Rentang, Dedi Supiadi, pengeringan Bendung Rentang dilakukan di awal November setelah seluruh tanaman padi di Indramayu ataupun Cirebon tidak membutuhkan air lagi karena tanaman mulai menguning dan sebagian sudah masa panen.
Pengeringan akan dilakukan selama kurang lebih satu bulan atau hingga 30 November. Seluruh saluran induk lupurnya dibersihkan secara bersamaan, air yang masuk ke Bendung Rentang kini ditampung sebagian untuk menyuplai kebutuhan air baku ke Indramayu sebesar 4,8 meter kubik hingga 5 meter kubik per detik.
“Sekarang tanaman padi di Indramayu sudah pemasakan (menguning jelang panen) dan sebagian besar sedang panen. Jadi kalau pengeringan dilakukan sangat aman,” ujar Dedi.
Baca Juga: Gibran akan 'Dikuningkan' dalam Waktu Dekat, Golkar Sudah Hubungi PDIP
Selain itu, menurutnya pasokan air ke Bendung Rentang saat ini sangat minim hanya sebesar 16 meter kubik per detik dari jumlah pasokan dari Jatigese sebesar 19 meter kubik per detik, selebihnya 3 meter kubik per detik hilang akibat kebocoran.
“Kebocoran 3 meter kubik per detik relatif minim karena biasanya kebocoran mencapai 10-15 meter kubik perdetik. Ini akibat pengambilan untuk tanaman palawija dan juga kemungkinan penguapan dan sebagainya. Sementara sekarang tanaman palawija berupa bawang merah hampir semua sudah dipanen,” ujar Dedi.
Disampaikan Dedi, minimnya suplai air dari Jatigede ke Bendung Rentang selain karena kebutuhan kecil, volume air di Jatigede sendiri kini sangat sedikit hanya sekitar 38,8 persenan.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina di Toronto Diblokade Aparat, Kaum Muslim Pilih Sholat Berjemaah di Jalanan