kievskiy.org

Jawa Barat Menyongsong Bonus Demografi 2045, Ada 8 Tantangan yang Harus Dihadapi

Ilustrasi bonus demografi.
Ilustrasi bonus demografi. /Pixabay/geralt

PIKIRAN RAKYAT - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat menekankan pentingnya strategi untuk meraih bonus demografi dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Barat 2025-2045.

Kepala Bappeda Jabar, Iendra Sofyan mengungkapkan, saat ini mereka sedang aktif merumuskan dokumen RPJPD dengan melibatkan berbagai pihak terkait untuk memperoleh masukan terutama terkait bonus demografi.

Menurut Iendra, Jawa Barat diperkirakan akan mengalami bonus demografi pada 2030 karena jumlah penduduk usia produktif diperkirakan akan meningkat sekira 60 persen. Dengan bonus demografi tersebut Pemerintah Pusat menargetkan pendapatan per kapita penduduk pada 2045 mencapai 22 dolar AS (sekira Rp344.756).

"Jawa Barat memiliki target yang lebih rendah, yaitu sebesar 15 dolar AS (sekira Rp235.061) per kapita per tahun," ujar Iendra.

Baca Juga: Bey Machmudin: Stok Beras Jawa Barat Aman hingga Akhir 2023

"Dengan demikian kami sangat membutuhkan masukan," ucapnya dalam acara Ngobrol Perencanaan Bersama Media (Ngopai) di Bandung pada Selasa, 7 November 2023.

Dikatakan Iendra, meraih bonus demografi bukanlah tugas yang mudah, mengingat Jawa Barat masih menghadapi beberapa masalah makro. Pertama, masalah kemiskinan dan indeks gini yang masih tinggi, serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi belum berkualitas.

Iendra mengakui bahwa sudah menyusun 8 tantangan yang dihadapi Jawa Barat dalam meraih bonus demografi dalam 20 tahun ke depan.

Pertama, indikator makro yang perlu diperbaiki, seperti angka kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi. Kedua, dalam rencana tata ruang wilayah (RT/RW) 2022-2042, ada penambahan luas wilayah dengan masuknya kawasan laut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat