PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi kini tengah membidik pengembangan wisata religi. Nantinya, seluruh pemakaman akan ditata ulang sehingga representatif bagi masyarakat yang berziarah.
Pengembangan wisata religi terpicu dari menggeliatnya wisata industri sejak digulirkan beberapa bulan lalu. Kini, saban hari, sejumlah bus datang ke Kabupaten Bekasi guna mengunjungi berbagai pabrik di kawasan industri.
“Berkaca pada pengembangan wisata industri yang mampu meningkatkan perekonomian, kami melihat hal serupa bisa dilakukan pada wisata religi. Ini yang nantinya akan turun dikembangkan,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan usai bersilaturahmi dengan para penjaga pemakaman di Cikarang, Kamis, 9 November 2023.
Meski begitu, Dani mengakui ada sejumlah kendala yang harus ditangani dalam pengembangan wisata religi. Di antaranya, penyiapan fasilitas pemakaman yang akan menjadi destinasi wisata. “Penyiapan fasilitas ini yang harus dilakukan. Pemakaman tempatnya harus representatif,” kata dia.
Baca Juga: 881 Aset Pemkab Bekasi Rawan Gugatan karena Belum Bersertifikat
Selain itu, pengembangan wisata religi harus diwujudkan secara serius. Pasalnya, diakui Dani, Kabupaten Bekasi tidak memiliki pemakaman Wali Songo seperti halnya di Cirebon di mana Sunan Gunung Djati dimakamkan.
Kendati demikian, terdapat dua ulama besar asal Kabupaten Bekasi yang tiap hari ramai didatangi peziarah yakni pahlawan nasional KH Noer Alie dan KH Raden Ma’mun Nawawi. Nama terakhir tengah diusulkan menjadi pahlawan nasional.
“Memang kalau di Cirebon ada makamnya Sunan Gunung Djati. Tapi di Kabupaten Bekasi banyak makam dari para ulama yang menjadi panutan masyarakat. Makanya selain dari sisi ekonomi, dari sisi kebatinan masyarakat pun meningkat,” ucapnya.
Cagar Budaya
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, salah satu wisata religi yang tengah disiapkan yakni Kompleks Pemakaman KH Noer Alie di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussolihat, Cibarusah.