PIKIRAN RAKYAT - Selama musim kemarau tahun 2023, luas lahan hutan yang terbakar di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) mencapai 177 hektare. Penyebabnya diduga human error, seperti sisa-sisa api pembakaran rumput atau ilalang di lahan milik warga merembet ke lahan TNGC.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Maman Surahman, mengatakan kini kebakaran hutan di kawasan TNGC menurun dibandingkan beberapa bulan lalu, pernah lima hari berturut-turut kebakaran di beberapa titik.
Meski beberapa waktu lalu sempat muncul lagi kebakaran, itu bisa segera diantisipasi. Hal itu di antaranya membentuk tim penanggulangan kebakaran, membentuk posko penanggulangan kebakaran dan melakukan patroli gabungan.
“Tingkat kejadian kebakaran hutan di kawasan hutan TNGC kini sudah menurun. Tapi tugas masih siaga melakukan patroli, memanfaatkan drone untuk mengetahui perkembangan di sekitar kawasan hutan,” kata Maman, Senin, 13 November 2023.
Baca Juga: Antisipasi Kebakaran Hutan Ciremai, Petugas Gabungan Bikin Sekat Bakar Baru
Kebakaran Gunung Ciremai Agustus Lalu
Pada Sabtu, 26 Agustus 2023 lalu, kebakaran hutan terjadi di Blok Pajaten, sekitar Desa Padabeunghar. Saat itu, tim gabungan penanggulangan kebakaran hutan melakukan penyisiran di Blok Cirendang.
Nyala api dan kepulan asap di beberapa titik lokasi kebakaran masih tampak hingga Kamis, 31 Agustus 2023, tak terkecuali di Blok Batu Sepur-Batu Luhur.
Sejumlah upaya pemadaman pun dilakukan, termasuk menggunakan jet shooter.
“Memang hari ini, Kamis, 31 Agustus 2023, kobaran api muncul di Batu Sepur. Tim gabungan melakukan upaya pemadaman menggunakan peralatan seperti jet shooter, selang atau pipa air, dan peralatan lainnya,” kata Indra Bayu.***