PIKIRAN RAKYAT - Tak bisa dihindarkan, penyakit kusta yang dulu sempat heboh karena disebut penyakit guna-guna kini muncul kembali. Di antara kasus di Indonesia, kusta diderita warga Jawa Barat seperti temuan di Kabupaten Majalengka akhir-akhir ini.
Kusta merupakan infeksi pada saraf dan kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Penularannya melalui pernapasan, udara, dan kontak langsung dengan penderita yang belum diobati.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr Rochady Hendra Setya Wibawa, Sp.OG, M.Kes, terkait dengan kasus kusta di Majalengka pada 2020, 2021, dan 2022 tidak banyak melakukan pencarian kasus kusta karena terjadi pandemi Covid-19.
Saat itu, kata dr Rochady, semua petugas fokus melakukan penanggulangan Covid-19 demikian juga di Kabupaten/Kota yang lain di Jawa Barat.
Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Dukung Kemenkes Sebar Nyamuk Wolbachia di Bandung
"Pada tahun 2023 mulai dilaksanakan ICF (Intensive Case Finding) pencarian kasus, dari yang positif kusta dilakukan pemeriksaan kepada kontak eratnya sehingga sampai triwulan III tahun 2023 ditemukan 42 kasus," ujar dr Rochady kepada Pikiran Rakyat, Kamis, 23 November 2023.
Sampai dengan triwulan III tahun 2023, kasus kusta terbanyak ada di Kabupaten Indramayu 157 kasus, Kabupaten Cirebon 153 kasus, Kabupaten Bekasi 147 kasus, Kabupaten Karawang 115 kasus, dan Kota Bekasi 106 kasus.
Dokter Rochady menjelaskan dengan temuan-temuan kasus kusta tersebut, di Jabar masih ada terutama di daerah yang belum melaksanakan Eliminasi Kusta. Dari 27 kabupaten/kota masih ada 2 kabupaten, yaitu Indramayu dan Karawang yang belum eliminasi.
Adapun syarat eliminasi adalah prevalensi kasus di bawah 1 per 10.000 penduduk.