kievskiy.org

Hujan Deras Mengguyur, Nenek dan Cucu di Ciamis Tewas Tertimbun Longsor Saat Hendak Mengungsi

Warga bersama relawan BPBD dan Tagana Ciamis berupaya menyingkirkan material Tembok Penahan Tanah (TPT) yang longsor menimpa Ai Sumiati (44) dan Dikry Fadlan (1) warga Dusun Cikujang Girang, Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kab. Ciamis, Jumat, 1 Desember 2023 sekira pukul 1.20 WIB.
Warga bersama relawan BPBD dan Tagana Ciamis berupaya menyingkirkan material Tembok Penahan Tanah (TPT) yang longsor menimpa Ai Sumiati (44) dan Dikry Fadlan (1) warga Dusun Cikujang Girang, Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kab. Ciamis, Jumat, 1 Desember 2023 sekira pukul 1.20 WIB. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Nahas menimpa nenek dan cucu di Dusun Cikujang Girang RT 3 RW 3 Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, meninggal akibat tertimpa runtuhan tembok penahan tanah, Jumat, 1 Desember 2023. Saat itu korban bernama Ai Sumiati (44) dan cucunya Dikry Fadlan (1) hendak mengungsi dari rumah.

Informasi yang dihimpun Pikiran Rakyat, kejadian itu bermula saat wilayah Cihaurbeuti diguyur hujan lebat pada sore hari. Menjelang tengah malam, hujan kembali mengguyur, mengakibatkan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang berada tidak jauh dari rumah korban longsor sedikit hingga aliran air meluap dari saluran air.

Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan karena hujan masih turun, sekira pukul 1.10 WIB, korban bersama dengan anak dan cucunya bermaksud mengungsi ke tempat yang lebih aman. Di dalam rumah dihuni lima orang, yakni korban bersama anak dan cucunya.

Mereka memilih mengungsi karena khawatir terjadi longsor. Posisi rumah korban lebih rendah dibandingkan jalan kampung di depannya.

Baca Juga: Harga Cabai di Ciamis Tembus Rp120.000 per Kg, Pedagang Kurangi Stok Khawatir Tak Laku

Saat itu korban Ai menggendong cucunya berjalan di depan. Sedangkan tiga orang lainnya menyusul di belakangnya. Ketika baru melangkah beberapa meter, tembok yang terbuat dari susunan batu itu setinggi empat meter runtuh menimpa kedua korban. Sedangkan tiga lainnya selamat, spontan berteriak minta tolong.

Warga yang mendengar teriakan minta tolong dan suara berdebum langsung menuju lokasi kejadian. Melihat keadaan tersebut, warga langsung berupaya menyingkirkan material batu dan tanah yang menimpa kedua korban.

Tidak berselang lama relawan BPBD, Tagana juga sampai ke lokasi untuk ikut mengevakuasi korban. Bersama dengan warga, terus menyingkirkan material yang menimpa kedua korban.Setelah berjuang sekira setengah jam lebih, kedua korban berhasil dievakuasi dalam keadaan sudah meninggal.

“Posisi kedua korban berdekatan. Yang pertama neneknya, kemudian cucunya. Kemungkinan terlepas saat tertimpa runtuhan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat kepada kontributor Pikiran Rakyat Nurhandoko Wiyoso.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat